saya dulu adalah pecinta fiksi, yah sekarang juga sih..
tapi dulu saya juga sempat menuliskan beberapa cerita fiksi
waktu itu cerita pendek (cerpen) tepatnya
beberapa cerpen sudah selesai saya tulis, sedangkan beberapa lagi masih dibiarkan menggantung
namun tampaknya sekarang cerpen-cerpen itu sudah hilang entah kemana,
yah saya bisa mencarinya lagi di arsip lama
:P
tapi mimpi untuk menjadi penulis fiksi sempat saya kubur dalam dalam..
karena ada satu penghalang kecil yag sempat membuat saya tersentak kaget dan mundur..
dulu ada seorang rekan saya yang mengkritik habis-habisan karya-karya fiksi saya
entah rekan saya itu yang tak tahu bagaimana cara mengkritik yang membangun
atau saya yang belum siap menerima kritikan,
saya langsung berpikir kalau fiksi saya jelek..
maka saya berhenti menulis fiksi juga menulis yang lain-lain..
sampai pada saat kuliah,
saya mengikuti Lembaga Kajian Mahasiswa (LKM),
dan salah satu konsentrasi disana adalah bidang penulisan
saya sempat jiper sesaat, meragukan keahlian saya dalam merangkai kata,
namun teman-teman saya disana sangat mendukung saya untuk menulis,
dengan pelan-pelan kami belajar menulis
dan sekarang saya menemukan diri saya sangat suka menulis !
yah, walaupun beberapa orang di LKM mengartikan menulis sebagai menulis non-fiksi atau ilmiah, namun saya sesekali malah lebih sering menulis kontemplasi seperti dalam blog ini,
ataupun hanya menulis catatan harian saja,
well, yang penting menulis. dan saya sudah menganggap, saya menulis untuk
terapi bagi diri saya sendiri..
syukur kalau ada orang yang membaca tulisan saya dan terinspirasi..
yah beberapa esay dan satu feature saya sempat mendapat tanggapan positif
dari teman-teman saya, setelah itu saya tahu kalau saya ternyata memiliki keahlian menulis
:)
yap ! menulis itu adalah keahlian yang dapat dipelajari,
menulis bukan bakat. jadi sangat mungkin bagi pemula seperti saya bisa tersohor layaknya penulis terkenal seperti Sitta Karina, Stephen King, ataupun Jon Ru..
saya bertahan di penulisan non-fiksi belakangan ini,
jika dihadapkan untuk menulis fiksi,saya mulai berpikir sangat keras,
apakah ingin mencoba lagi atau tidak..
tapi beberapa hari yang lalu, saya membaca dua karya non-fiksi yang membuat saya latah ingin menulis cerpen,
yaitu Karena Kita Tidak Kenal karya Farida Susanty
dan Vice Versa karya Alanda Kariza
dan dua buku itu merubah pandangan saya tentang menulis fiksi itu menyeramkan,
beberapa ide mulai keluar dari lubang persembunyian di otak saya
seakan akan mereka mendesak untuk dijadikan karya yang inspirasional
dan Alhamdulillah,
hari ini saya sukses mencoba membuat satu penggalan cerita pendek..
ini baru coba-coba, karena saya belum berharap banyak dari cerita ini
tapi yang pasti tiba-tiba ide cerita ini muncul ketika saya sedang menyetrika!
yah, saat menyetrika baju, saya menemukan diri saya membayangkan alur cerita ini
seakan-akan ada film yang diputar di otak saya,
saking semangatnya, saya tuliskan dahulu di kertas agar tak mudah menguap
haha, padahal saya sudah terbiasa menulis langsung di komputer loh,
tapi berhubung karena urgent situation, tak apalah yang penting ide segera tertuang
dan hasilnya, saya mendapat penggalan cerita satu setengah halaman A4 !
bolak balik, pasti. karena saya tak ingin membuang-buang kertas (ingat Global Warming)
waw, saya terkejut melihat saya begitu lancarnya menggoreskan pena..
ternyata proses menulis itu sangat menyenangkan yaa :)
Tapi cerita ini belum selesai, saya harus meng-inkubasi-kan cerita ini dahulu
sambil mencari ide-ide brilian untuk alur ceritanya,
agar cerita ini bisa catchy juga inspiratif..
yah, tentu saja saya mau karya saya bisa dibaca oleh orang lain,
mudah-mudahan tanggapannya positif..
tanggapan positif bisa berarti kritikan juga kok,
asal membangun..
yah tak munafik juga, saya mengakui bahwa bagi saya, kritik bagi karya saya sesekali
sangat pedas, esay saya tentang Ciliwung sempat dikomentari habis-habisan oleh teman saya yang mengerti benar menulis esay,
tapi saya tak mau jatuh pada saat itu, sempat sih terpikir untuk mundur,
tapi saya rasa gagasan saya waktu itu perlu ditulis dan dipublikasikan,
makanya saya mempermak esay saya habis-habisan,
dan hasilnya teman saya yang tadi bilang bahwa esay itu adalah esay terbaik saya yang pernah dia baca :)
keep on writing for yourself and for the world !
:)
0 respon:
Posting Komentar
Itu sih kata @dinikopi, menurut kamu?