Pilihan sepertinya selalu membuat tidur saya tak tenang. Memilih salah satu dari beberapa alternatif seringkali menghabiskan porsi lebih besar di otak saya untuk dipikirkan. Ada yang bilang, pilih saja sesuai hatimu. Ada juga yang berkata, pilih saja sesuai mana yang menjadi prioritasmu. Beberapa menambahkan, pilih saja sesuai apa yang kau percaya.
Arrr, saya beneran bingung! Bukan apa-apa, ini bukan berarti saya menjadi labil sesaat atau goyah. Tapi mungkin saja benar. Sudahlah, apapun itu sebutannya.
Antara masa depan dan harapan. Antara target hidup dan pengembangan lingkungan. Antara proyek nyata dan dominasi teori. Antara mendengarkan tetapan pribadi dan opini luar. Antara saya dan kami. Mana yang harus dipilih, dan mengapa saya memilih itu. Mana yang harus ditetapkan, dan basis apa yang saya pakai. Rasanya otak pengen meledak saja.
Yup, emang gak bisa sekarang. Lagipula semuanya masih abu-abu di mata saya.
Lalu?
Sudahlah, saya ingin berkarya saja sekarang. Saya masih muda, saya harus berkarya, dan Indonesia tidak akan menunggu saya lebih lama lagi.
Gw vote "pilih sesuai hati", hehe. Eh ga ada yg minta nge-vote yah? :p
BalasHapushahaa,bisa sih kak, biargw juga gak bingung :p
BalasHapussesuai hati?
kalo gitu udah jelas konsekuensinya :)