Lampion

ayo, akui ini semua,
bahwa tiap kali aku menengok ke arah mu, kau tak pernah membalas tatapanku
bahwa tiap kali aku memberikan kerlingan, kau tak pernah tersenyum balik
bahwa tiap kali kita berpapasan, yang ada hanya detak jantung, bukan tegur sapa
bahwa aku selalu menghindari pandanganmu karena mungkin aku akan meleleh karenanya

ayo akui ini semua,
bahwa tiap kali aku melihat mu, aku menahan napas beberapa detik karena kau terlihat mempesona
bahwa aku masih saja melihat mu dari kejauhan, berharap memergokimu sedang melihatku

ayo, akui ini semua,
bahwa aku tahu ini sia-sia
bahwa aku sadar kau tak pernah menjanjikan apa-apa padaku
bahwa aku terlihat bodoh
bahwa mungkin saja ini harus aku akhiri

ayo, akui ini semua,
bahwa aku menyalakan lampu yang tak pernah kau balas...
dan mungkin ini waktu untuk memadamkan lampion dan menghapus segala lukisan magenta
lalu memainkan biola untuk mengiringinya pergi juga tatapan getir..