Sabtu, 27 November 2010

Tetap Manusia

Peraturan memang dibuat untuk menertibkan manusia. Namun bukan merobotkan manusia. Manusia memiliki peluang eror. Saat-saat dimana seorang manusia bisa lupa dan salah. Dan kesalahan manusia bisa dimaafkan.

Peraturan bukan dibuat untuk merobotkan manusia. Dimana tidak ada tolerir pada kealpaan. Semua harus benar dan sama persis. Peraturan bukan untuk menyeragamkan manusia.

Manusia memiliki naluri untuk mengekspresikan apa yang ia anggap baik atau benar. Manusia tidak suka diseragmkan. Manusia melukis pelanginya sendiri-sendiri.



Saya adalah manusia. Saya perlu dimaklumi atas semua kesalahan dan lupa yang saya buat secara tak sengaja. Saya bukan robot yang sempurna dan bisa diatur hanya dengan memencet tombol. Saya perlu waktu untuk memahami sebuah konsep. Bukan robot yang bisa memindai secara otomatis lalu terekam selama aliran listrik berjalan.

Saya adalah manusia, bukan robot.

Related Posts:

  • Give What They DeserveBeberapa kali saya menulis tentang anti-diskriminasi, bisa dilihat disini, disana, dan disitu. Ini bukan hanya karena action pertama saya untuk Global… Read More
  • Nice CatalystMenjadi penulis adalah sebuah anugerah tersendiri bagi saya. Di tahun 2010 lalu, saya bukan hanya makin rajin menulis, tapi beberapa tulisan saya juga… Read More
  • Milik BersamaBelakangan ini saya sedang getol mengurusi Summer Course. Saya sedang mendaftar tiga program Summer Course untuk tahun depan. Dua di US, satu di Canad… Read More
  • Let It FlowsMenilik, tulisan saya yang lalu tentang pasangan hidup disini, saya juga punya perspektif lanjutan tentang ini. Niatan saya untuk mencari pasangan hi… Read More
  • Giving Updatesudah berapa lama nih saya belum nulis blog? lumayan lama juga. Mari kita update! Belakangan ini saya sedang freaking out dengan final test. Well, seb… Read More

0 respon:

Posting Komentar

Itu sih kata @dinikopi, menurut kamu?