Tapi, lucunya saya masih aja nemu orang-orang yang bangga dengan kekurangan diri dia. Bangga kalau dia nggak pintar bersosialisasi, fine-fine aja dengan sifat minder dia, merasa nggak punya masalah dengan cara berkomunikasi dia, dan masih banyak lagi contoh perasaan oke-oke aja saat orang ngeliat kekurangan dia.
Gambar dari sini |
Instead of change it, dia malah bangga dan membuat kekurangannya itu jadi excuse. Contoh, kalo ada orang yang nggak bisa berkomunikasi dengan orang lain secara baik dan dia menyadari itu, saat ada orang protes "eh lo gaul napa sih sama yang lain", dia akan berkilah "hiks, gue kan emang nggak bisa ngobrol banyak sama orang. Mereka dong yang ajak ngobrol gue duluan." atau "kalian semua nggak ngerti gue, gue kan emang nggak bisa bergaul. Harusnya kalian yang maklum sama gue"
LAH!
Lucu ya. Hambok, kalo ada kekurangan dan udah sadar bahwa itu kekurangan kita, ya diubah gitu. Ini malah dijadiin excuse. Begitu ngeliat orang lain maju dan dia ketinggalan sendiri di belakang, baru deh dia misuh-misuh. Lah, yang nggak mau berubah siapa, yang disalahin siapa.
Prinsip saya sih, hidup kita, ya kita sendiri yang urus. Kalau ada sesuatu yang nggak terjadi sesuai harapan kita, ya perbaiki sendiri, jangan nyalahin orang gitu. Sama dengan perubahan diri. Yang bisa ngerubah diri, ya kita sendiri. Bukan orang lain.
Jadi, coba deh mulai bertangung jawab sama kekurangan diri masing-masing dan mulai berubah pelan-pelan. Yang untung juga diri kamu sendiri kok :D
-- hit me on @dinikopi
0 respon:
Posting Komentar
Itu sih kata @dinikopi, menurut kamu?