Gambar dari sini |
Kepada perempuan yang tengah terluka, tulisan ini untuk kita, untuk kalian, untuk menyelamatkan diri kita masing-masing dari keterpurukan yang mengganas.
Ada banyak bentuk kebahagiaan di dunia ini. Masing-masing dari mereka dapat dicerna oleh akal logika. Saya tak pernah percaya dengan adanya sakit yang menahun akan membawa kebahagiaan di akhir cerita. Sebuah perjalanan yang bahagia haruslah dijalani dengan senyum sumringah, bukan membiarkan airmatamu tumpah ruah.
Dirimu berharga seutuhnya, tanpa kata-kata leceh dari orang lain. Jangan biarkan mereka memanggilmu dengan nama-nama buruk yang bahkan orangtuamu tak mampu menyebutnya. Tidakkah kamu merasakan tulangmu menggigil mendengarnya?
Semesta telah menyiapkan sebongkah cara untuk kita berbahagia dengan tawa, bukan merana dengan air mata. Jatuh sekali bukanlah alasan kamu bisa kembali membiarkan dirimu diinjak orang lain. Semesta tidak bekerja dengan cara seperti itu. Semesta tak membuatmu sakit.
Tengoklah dirimu yang kini tengah mengidap nelangsa, berpaling padanya yang alih-alih menyelamatkanmu, padahal tak ayal dirinya adalah virus, bukan persimpangan yang seharusnya kamu ambil. Dirinya memang menyerupai penyembuh, tapi bukanlah obat penawar yang ia tawarkan, namun hanya epidemi baru.
Kamu dijeratnya, dipaksanya merana dengan janji suka cita di akhir cerita. Kamu merasa baik-baik saja dan memang seharusnya begitulah jalanmu diambil. Kamu makin terjerembab dalam lubang yang telah ia dan kamu buat sendiri, tanpa membiarkan orang lain menolongmu. Tanpa menggubris uluran tangan dari orang yang benar-benar mencintaimu.
Hati kecil selalu jadi penyaring terbaik untuk setiap orang yang benar-benar tulus padamu. Hati kecil akan selalu bekerja dengan baik, kecuali kamu sengaja mematikannya. Saat sedang termenung sendiri, cobalah untuk kembali mengecek hati kecilmu. Masihkah ia di sana, berfungsi dengan baik? Masihkah kamu mendengarnya? Masihkah ia ada?
Karena kebahagiaan yang kamu cari sesungguhnya sederhana, yaitu berbangga dengan diri kamu apa adanya.
-- hit me on @dinikopi
0 respon:
Posting Komentar
Itu sih kata @dinikopi, menurut kamu?