Ini masih lanjutan dari postingan saya sebelumnya tentang bahan bakar. Weps, saya nulis postingan ini sampe pegel tangannya saking bersemangat banget untuk cerita :)
Oke, mari saya paparkan beberapa hal yang sanggup membuat saya bersemangat dan merasa antusias
Menurut tes MBTI yang saya lakukan di Youth Camp SPEAK, saya adalah orang extrovert, yaitu jenis orang yang mendapatkan energi dari luar diri sendiri. Saya sangat senang berdiskusi atau ngobrol tentang hal-hal di kehidupan, tentang filsafat, tentang manusia, tentang apa saja! Tapi ada kalanya saya malah lebih suka menyendiri. Seperti jalan jalan seputar Jakarta tanpa ditemani siapa-siapa. Ngeliat ke sekeliling jalanan dari kaca TransJakarta, mengagumi lampu-lampu glamor Jakarta, memperhatikan orang-orang dengan baju kantornya, membuat kesimpulan untuk diri sendiri bagi hal-hal kecil yang saya temukan, duduk sendiri di pojok Jco sambil menyeruput kopi dingin dan menghirup aroma buku baru, waah rasanya menenangkan. Tapi, dasarnya orang extrovert, kalau me-time ini berlanjut seharian, saya bisa berujung stres. Palingan cuma mampu bertahan semalam, lalu sampai di kosan dengan hati tenteram.
Aktivitas me-time ini hanya membuat saya tenang dan tentram, bukan bahagia. Tapi ampuh kalau saya lagi ada masalah. Emang lebih enak menyendiri.
Jalan jalan sama temen kampus emang rame. Celotehan ribut ala cewek pun bisa membuat saya tertawa terpingkal-pingkal. Biasanya saya jalan sama temen kampus saya yang cewek. Nongkrong di mall atau Seven Eleven, entah itu cuma makan aja, nonton, nemenin belanja, atau midnite bareng. Pokoknya judulnya hang out. Temen-temen kampus saya emang paling asik kalo diajak hang out. Topik obrolan yang berputar ke seabreknya tugas, gosip kampus, billboard chart, film baru yang seru, sampai kehidupan pribadi pun mengalir. Tapi emang saya bukan tipe yang bisa curhat soal kehidupan pribadi ke banyak orang, saya emang gak pernah cerita detail kejadian pribadi yang menimpa saya pada mereka semua. Lingkaran teman dekat saya di kampus emang top banget buat seneng seneng. Aktivitas ini mampu buat saya ceria lagi, pipi merona merah karena kebanyakan ketawa dan stres ilang.
Ada yang lebih bombastis ternyata, yaitu diskusi dengan teman teman organisasi saya. Entah itu SPEAK, GCC, ataupun di Change Magazine. Di setiap pertemuan, saya menemui buanyaaak sekali inspirasi. Seperti manggut-manggut nya saya pas diskusi sama Mas Alex dan teman-teman SPEAK tentang betapa kejamnya budaya di Indonesia dan penggunaan bahasa Indonesia yang sebenarnya mengandung penghormatan pada perempuan. Ada juga saat diskusi singkat bersama Kak Joan di Kantor Mercy tentang pluralisme sejak kecil. Juga diskusi bersama Ninies di Seven Eleven Mampang tentang kesetaraan gender ditengah aktivis perempuan. Ohiya, ada juga diskusi bersama pacar tentang pembagian kerja yang efektif bersama partner kerja.
Sharing ini ngebuat saya merasa plong karena udah ngelepas pikiran-pikiran kontemplasi saya, kebanjiran inspirasi, antusias karena munculnya ide baru, dan seneng karena merasa produktif!
Nah makanya ini yang ngebuat saya betah di organisasi, ketemu sama orang-orang hebat di sekitar saya. Karena ini membuat saya merasa hidup, membuat saya berguna ada di bumi ini, wehehee. Ini baru mood booster dari kategori berinteraksi dengan sekitar. Kalo mau diurut lagi, mood booster kecil-kecil saya juga banyak. What a randomic person, i am!
0 respon:
Posting Komentar
Itu sih kata @dinikopi, menurut kamu?