Terinspirasi oleh tulisan teman saya yang punya blog penuh tulisan sederhana tapi topiknya sering kita lewatkan, ini, saya kembali membuka direktori catatan saya di Facebook, dan tadaaaa...
saya shock!
Benar, tulisan lama yang kita baca hari ini akan menimbulkan berbagai keheranan dalam otak super analitis saya ini. Kok bisa-bisanya saya mengetik dengan gaya seperti itu, apa yang kira-kira saya siratkan dalam kata itu, apa yang sebenarnya ingin saya tulis, mengapa tulisan saya payah sekali, dan lain-lain. Haha, lucu juga melihat bahwa alhamdulillah-nya semua telah usai, semua telah berlalu, masa-masa sulit itu...
Terdapat beberapa pemahaman saya yang telah usang. Seperti pemakaian kata "gak kan ada", sepertinya harus diganti dengan "belum ada" karena kalau dilihat-lihat, pada saat saya menulis catatan itu, semua semesta saya hanya berpusat pada satu orang, sampai tidak melihat orang lain. Makanya saya bisa bilang "gak akan ada yang bisa menggantikan dia". Faktanya, banyak!
Gak mau kalah, saya akhirnya blogwalking ke tulisan saya sendiri di blog ini. Karena terlau banyak tulisan saya hanya berhasil membuka tulisan sampai Juni tahun lalu. HAsilnya menengangkan. Beberapa kali juga saya terpukau oleh alur berpikir saya yang dulu, sampai terceletuk "ih kepikiran ya nulis yang kayak gitu". Atau juga merefresh kembali prinsip-prinsip lama yang sepertinya masih relevan dengan kehidupan yang sekarang.
Ya, benar sekali kata teman saya di tulisan tadi, menelusuri catatan atau tulisan lama, seperti berkeliling di lorong waktu. Melihat, mengikik geli, sampai akhirnya bersyukur karena kita hari ini jauh lebih baik dari sebelumnya.
Selasa, 05 April 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 respon:
Posting Komentar
Itu sih kata @dinikopi, menurut kamu?