Belakangan ini sering banget disebut personal branding.
Kata orang sih, sama kayak pencitraan. Tapi, berhubung sejak SBY menjabat kayaknya pencitraan kok kayak hal yang negatif ya. Padahal kan semua orang melakukannya. Nah, sama tuh kayak personal branding. Semua orang melakukannya dengan sadar ataupun nggak
Jadi apa sih personal branding?
Gambar dari : http://pinterest.com/pin/269230883945449540/ |
Sederhananya, personal branding itu adalah bagaimana kita mau orang mengenal kita. Kamu pengen orang inget kamu sebagai apa sih? Seorang blogger dengan konten teknologi? Penulis puisi yang bisa melumerkan hati pembacanya? Seseorang yang asik diajak ngobrol serta luwes berkomunikasi? Semuanya bisa diatur sesuai bagaimana kamu menyusun personal branding kamu
Nyusun personal branding itu gampang gampang susah. Saya pun masih belajar dari mengamati beberapa tokoh sekitar. Yang pasti, semakin konsisten kita melabelkan diri kita, akan semakin kuat personal brandingnya.
Bukan mau narsis, tapi contoh saya yang membrandingkan dengan nama "dinikopi" dan mengasosiasikannya dengan kopi, penulis, #LDR, dan social media. Saya menuliskan label ini di semua social media yang saya punya. Di bio Twitter, username, full name, tetek bengek Facebook, blog, bahkan di dunia nyata saya memiliki selusin kaos berlogo dinikopi, tablet yang bergambar dinikopi, cangkir kopi berlogo dinikopi, dan masih banyak lagi. Sebut saya narsis atau kepedean, tapi saya percaya cara ini ampuh untuk "menghipnotis" orang dengan personal branding kita.
Nggak cukup sampai disitu, personal branding bisa diperkuat dengan cara konsistensi kamu di dunia maya dan dunia nyata. Kalau personal branding kamu adalah penulis, kamu perbanyak tweet-tweet tentang tulisan, karya tulis kamu, atau apapun yang berhubungan dengan dunia penulisan. Melenceng sih boleh, tapi jaga terus komposisi tweet kamu agar lebih banyak tentang ini. Begitu pun di dunia nyata, kamu bisa membawa notebook kemana-mana atau mengantongi buku.
Mungkin ada yang bilang, kok munafik banget ya seniat itu membohongi orang. Lho, ini bukan membohongi. Agar terus konsisten, kamu ya harus cari personal branding yang kamu banget. Kalau kamu gaptek ya jangan sok-sokan melabelkan diri sebagai "pengamat social media". Pasti nggak akan konsisten karena kamu nggak menguasai arena.
Cari satu kekuatan dirimu yang bisa kamu tonjolkan. Bahkan label "absurd" atau "sering typo saat ngetik" aja bisa kamu bikin personal branding kalo kamu mau. Semakin jujur kamu sengan dirimu, semakin baik personal branding yang nantinya dihasilkan. Dan efeknya akan makin melekat di orang-orang.
Gambar dari : http://pinterest.com/pin/269230883945092973/ |
Eh emang apa pentingnya bikin personal branding? Penting banget sih menurut saya, karena kan di dunia ini udah banyak ya orang seragam. Jadi kalau kamu pengen diingat oleh kenalan baru, bos di perusahaan masa depan, sesi kenalan dengan idola kamu, kamu harus punya personal branding agar orang bisa mengingat kamu dengan unik. Plus, kalau personal branding kamu kuat di satu bidang, orang-orang akan nggak segan untuk menawarkan kerjaan/proyek/rejeki yang berhubungan dengan spesialisasi kamu ini.
Nah buruaaaan sekarang mikirin personal branding apa yang cocok sama kamu. Selamat mencoba :D
-- hit me on @dinikopi
gambar ceweknya ngengkang :3
BalasHapusSalah fokus -.-
Hapus:O *merasa tercerahkan*
BalasHapusBaru pake Ponds Age Miracle ya, tercerahkan gitu? :)))
HapusAhaha.. dan gue sudah membranding gue dengan "Jung" :))
BalasHapusJung itu apa? :O
HapusWihiw, well-explained, Mbakdins! Langsung mengevaluasi personal branding sendiri. <3
BalasHapusPersonal branding kamu udah okeeeee <3
Hapusterima kasih kak dini. Saya jadi harus mengevaluasi diri untuk terus konsistan dalam personal branding saya. hehehe Thanks kak ;)
BalasHapusIyah kaaak, biar orang-orang makin ngeh :D
Hapus