Minggu, 07 November 2010

Social Network

No comments    
categories: 
--The site got twenty-two hundred hits within two hours? 
--Thousand. 
--I'm sorry? 
--Twenty-two *thousand*. 
--[to herself] Wow.


Baru saja menonton Social Network malam ini.
WOW! itu adalah satu kata yang terpikirkan dalam kepala saya. Karena jujur, filmya touchy. Setidaknya menurut saya. Walaupun untuk menontonnya, saya harus berpikir dua kali saat membaca teks terjemahan. Dan juga logat Mark Zuckerberg yang terlalu cepat dalam berbicara tak memungkinkan saya mendengar jelas apa yg ia bicarakan. Jadilah saya lebih banyak membaca teks daripada melihat visual film. Tapi tetap saja, film ini benar-benar menyentuh saya tentang cerita di balik layar pembuatan Facebook yang mencengangkan



Untuk sinopsis film dapat dilihat disini

Ada banyak pointers yang bisa diambil dalam film ini. Bahwa reputasi itu mahal harganya. Dibuktikan dengan mudahnya merusak reputasi kita sendiri ataupun orang lain melalui dunia maya, dan susah untuk mengembalikannya. Bahwa ternyata jaringan maya kampus memiliki kualitas yang sangat payah. Bahwa persahabatan bisa saja terusak oleh satu hal kecil. Bahwa bisnis bisa saja sangat membunuh. Bahwa menjadi pintar bukanlah segalanya. Dan masih banyak lagi

Kalau saya membaca beberapa komentar tentang film ini memang sangat menarik. Beberapa teori tentang dunia maya dilemparkan. Tentang suatu sistem tak kasat mata dimana hampir semua orang hidup di dalamnya, tapi juga sangat berpotensial untuk menghancurkan apa yang menjadi citra nyata kita. Dan juga yang menarik adalah pencitraan Mark Zuckerberg yang agak negatif di film ini. Memang katanya film ini tidak diangkat berdasarkan kisah nyata. Tapi ya saya kurang tahu seberapa persen fiksinya.

Namun entah kenapa, melihat Mark di film itu, saya tak berpendapat kalo dia raja tega, atau dengan sengaja mengkhianati temannya. Dia hanya mencitai penemuannya yang sangat brilian, dia mencintai Facebook dan akan menyerahkan semuanya demi keberhasilan Facebook. Lagipula di dalam film dicitrakan Mark yang tak memiliki banyak teman dekat di kehidupan nyata ini dan terlalu kutu buku. Imbasnya ia seperti orang sombong yang berbicara pendek-pendek namun jika berbicara panjang sangat cepat dan tanpa koma, Yah tipikal orang pintar begitu lah. Entah kenapa saya memaklumi keputusan-keputusan yang ia buat di film itu.

Saya bukanlah orang yang menyukai biografi. Tapi menonton film Social Network membuat saya tercengang dengan kesuksesan Mark Zuckerberg. Saya tak tahu film ini didasarkan pada cerita nyata ataukah total fiksi. Tapi ide untuk membuat Facebook benar-benar brilian. Hey, berapa banyak orang sih yang tidak memiliki Facebook? dan itu bisa disebut dengan orang-orang pengecualian. Karena Facebook bukan hanya saja Social Network, tapi memang suatu dunia maya yang dibangun secara sempurna dengan berbagai konflik di dalamnya.

I really should thank to Facebook


the quote is damn right true


Bahkan untuk page girls ranking aja butuh alogaritma yang njelimet

Oh iya, postingan ulasan saya tak lengkap tanpa link quotes dari film yang saya ulas. Jadi ini saya berikan quotes yang menohok dari film Social Network. You guys should watch this movie. I give 4 of 5 stars :D

0 respon:

Posting Komentar

Itu sih kata @dinikopi, menurut kamu?