Kamis, 23 Desember 2010

Give What They Deserve

2 comments    
categories: ,
Beberapa kali saya menulis tentang anti-diskriminasi, bisa dilihat disini, disana, dan disitu. Ini bukan hanya karena action pertama saya untuk Global Citizen Corps Indonesia bertemakan Anti-Diskriminasi, haha. Untungnya ini bukan aji mumpung. Kemarin, 22 Desember adalah Hari Ibu, eh saya malah beberapa kali melempar tweet tentang anti-diskriminasi. Oke, sebut ini gak nyambung, tapi tetap topik itu memang dapat perhatian yang lebih besar dalam kepala saya.

Setiap orang memiliki hak yang sama untuk diperlakukan secara layak. They deserve it, anyway. Tapi memang kadang ada aja saat dimana kita gak sengaja atau malah dengan sengaja bikin mereka "jatuh". Di lingkungan kelas saya, menjatuhkan seseorang, atau bahasa kerennya, ngecengin temen, adalah hal yang keren. Kalo kamu mau ikut trend dan dipandang lebih superior daripada yang lain, hinalah teman mu sendiri sampai seluruh kelas terbahak-bahak. Jahat banget ya? Saya ga bermaksud untuk mengeluarkan aura negatif dalam tulisan saya, tapi emang itu yang terjadi.

Padahal menurut saya, menjatuhkan orang lain gak membuat kamu keren. Itu membuatmu terlihat ga punya hati. Coba kalo diganti, andai semua orang saling sayang dan punya rasa toleran tinggi, dunia akan lebih damai lagi. Jika semua orang di kelas saya, atau bahkan di dunia ini dengan beraninya bilang sama temannya sendiri kalo dia sayang sama temannya, dalam arti "peduli" lho, percakapan sehari-hari akan terdengar positif dan membangkitkan semangat.

Saya jadi ingat sebuah cerita di Chicken Soup for the College Soul, disitu terdapat cerita yang mengisahkan dua kelompok mahasiswa yang berbeda namun sama visi misi. Kelompok satu kerap mengkritik para anggotanya. Setiap perkembangan anggota dianalisa secara kritis lalu saling mengemukakan kesalahan si anggota. Sedangkan kelompok dua menaganalisa perkembangan anggota dengan memberikan pujian jika si anggota telah mencapai sesuatu, bahkan sampai yang terkecil sekalipun. Akibatnya, kelompok satu bubar dengan cepat dan tiap anggotanya makin terpuruk, sedangkan kelompok dua terus menerus mencapai hasil yang gemilang dalam misi organisasinya.


Saya juga jadi ingat mentor saya di Suara Pemuda Anti Korupsi (SPEAK), yaitu Kak Retha, dia adalah orang dengan kata-kata motivasi paling SUPER menurut saya. Jika ada kerjaan kami yang emang gak beres, dia dengan lantang langsung nge-warning kita, tapi kalo dah berhasil, walaupun kecil, pujian dari dia ke kita bikin semangat kita menyala-nyala kembali. Siapa sih yang gak suka dihargai hasil kerjanya? And Kak Retha did it good. Lihat aja SPEAK sekarang, yang umurnya belum setahun tapi kemarin dengan sukses menggelar Konser Musik Antikorupsi yang disambut dengan meriah oleh warga Jakarta dan sekitarnya.

Atau hubungan pertemanan saya dan Ninies yang ga segan mengobral kepedulian ke satu sama lain. Kalo saya telat makan, Ninies dengan telaten ngerayu saya buat makan, juga kalo Ninies sakit, saya bawel smsin dia suruh makan buah. Abis curhat dan lega setelahnya, ya kita saling bilang terima kasih karena udah hangout bareng, udah saling menginspirasi bareng. Kalo udah lama gak ketemu dan begitu ketemu langsung pelukan, ya gak ada masalah. Gada yang namanya gengsi untuk bilang kata-kata yang menunjukkan kepedulian. Because, yeah, we care each other :)

Dan jujur, saya lebih merasa diterima dengan semua atmosfer positif itu semua. Yah bukan berarti saya gak bisa ngecengin orang atau anti ledekan. Haha, saya masih ngecengin teman saya, Arditama, kok kalo mukanya dah aneh. Atau masih saling ledekan ngaco sama pacar sampe ngakak guling guling. Tapi setidaknya, kami (si pelaku dan korban) saling tahu kalo itu semua becanda, dan gak ada niat untuk saling jatuhin, apalagi ngucilin si korban.

Kalo ada pelajaran menggambar, dimana saya bisa membuat dunia ala saya sendiri, saya pengen poleskan warna damai di seluruh sudut kertas. Saya mau semua orang mendapatkan ketulusan dan kebaikan dari orang lain, karena mereka memang layak mendapatkannya. Saya pengen semua orang saling berteman. Mau seaneh apapun orang itu, tapi dia tetep manusia yang punya hati, yang akan merasa sakit kalo dikucilin. Lebih enak bangun lingkungan positif :)

Stop discrimination from now on,
be nice and sincere to people
at least you have tried that
I am going to make a peace world. Are you going with me?

2 komentar:

  1. i'm with you ! :D
    this is such a sweeeeeet and cool post, anyway :*

    BalasHapus
  2. thank you ninies :)
    ayoo kita damaikan dunia #alapoweranger HAHA :D

    BalasHapus

Itu sih kata @dinikopi, menurut kamu?