Sabtu, 11 Desember 2010

Anticorruption Being Fashion

No comments    
categories: 
Ya, saya adalah salah satu anggota dari sebuah Club yang didirikan oleh Tranparency International Indonesia, yaitu Suara Pemuda Anti Korupsi. Sebelumnya tidak terbayangkan saya nyemplung di dunia antikorupsi. Hey, isu antikorupsi bukanlah topik yang seringan ketika kau bertanya "jam berapa sekarang?". Dari gerakan inilah sebenarnya dimulai kesuksesan sebuah negara.



9 Desember lalu, adalah Hari Antikorupsi Sedunia. Hari dimana pesta antikorupsi berlangsung.
Saya sebagai anak SPEAK dan seorang anak muda, melihat Hari Antikorupsi Sedunia ini sebagai sebuah perayaan. Dalam arti, seharusnya antikorupsi bisa diaplikasikan sehari-hari. Bukan haya pada saat 9 Desember saja. Jadi, 9 Desember itu ya emang buat perayaan aja, buat berpesta karena sudah sehari-hari menerapkan prinsip antikorupsi.

Oke, sebut ini klise, tapi sikap antikorupsi memang bisa diterapkan secara nyata.

Ya, saya masih muda dan masih berpikir selayaknya anak muda. Tapi, pernyataan saya diatas, emang bener lho. Contohnya saja untuk gak nyuap polisi saat kamu ditilang. Kalo emang salah, ya ikutin aja prosedurnya buat menebus kesalahan kamu. Disidang karena ditilang bukan sesuatu yang mengerikan kok. Banyak teman saya di Club SPEAK dengan bangganya bilang mereka berani disidang karena salah dalam lalu lintas. Ya, dan memang seharusnya begitu. Trus juga, untuk ngambil sesuai jatahnya di Seven Eleven. Kalo kamu ngambil gelas dengan ukuran small, ya isi sampai gelasnya penuh, tanpa kamu minum lagi terus isi lagi.

Karena korupsi itu sendiri artinya adalah ketika kamu udah dikasih kepercayaan, eh kamu malah mangkir karena pengen untung sendiri (Definisi dari World Bank dan Transparency International). Nah, bagi mereka yang dikasih kepercayaan oleh beberapa orang, kayak ketua kelas, ketua BEM, bendahara kelas, sekretaris, murid, sampai anak, lebih baik mencermati lagi apakah kita udah bersih dari korupsi. Saya secara pribadi emang belum bersih total. Kan susah tuh untuk mengemban kepercayaan orangtua secara benar seratus persen (ini contohnya). Tapi bukan berarti gak mungkin kan?

Oiya, juga perlu dibedain antara menjadi orang jahat dan menjadi pelaku korupsi. Orang yang butuh duit, terus dia pas jalan ngejambret kalung kamu, bukan termasuk tindak korupsi. Itu namanya kriminal. Juga hati-hati membedakan dengan yang ngeselin. Contohnya, ketua kelas yang ngisengin kamu dengan selalu ngejawil kepangan rambut, itu bukan korupsi. itu namanya ngeselin, haha. Makanya hati-hati dengan penggunaan bahasa, jangan-jangan kamu ntar salah tuduh.

Hari antikorupsi emang udah lewat, tapi tulisan ini gak akan jadi basi. Karena emang antikorupsi adalah sebuah sikap sehari-hari. Kayak kita mau makan, rutin kan? nah antikorupsi juga seharusnya begitu. Bukan berita tentang koruptor yang sehari-hari kamu liat di tv atau yang kamu baca di timeline Twitter. Karena saya juga sesak ngeliatnya.

Gerah sama korupsi? ayo pemuda Indonesia kita belajar "bersih" dan transparan :)

0 respon:

Posting Komentar

Itu sih kata @dinikopi, menurut kamu?