Minggu, 24 April 2011

Terkutubkan

No comments    
categories: 
Ada yang mungkin berpendapat, kalau penulis fiksi itu gak lebih keren daripada penulis jurnal ilmiah
Ada yang mungkin berpendapat, kalau penulis artikel itu cuma bisa menye menye

Tulisan itu menurut saya adalah cara kita mengkomunikasikan pemikiran kita kepada orang lain. Layaknya bahasa, postur tubuh, ataupun teknik bicara. Masing-masing orang dengan bebas boleh memilih jalannya sesuai kepada apa yang ia percayai pas dengan karakternya. Gak bisa dong kita asal menilai orang yang cuma bisa menulis ilmiah, berarti otaknya kaku dan lurus-lurus aja. Ataupuuuun, emang gak bisa kita menilai orang yang hanya suka nulis artikel sebagai orang yang isi pikirannya gak berbobot.

Takaran per individu kan berbeda, jalan untuk mengungkapkan pemikirannya juga berbeda. Salahkah ketika orang memilih jalan kanan untuk dilewati, saya malah memilih jalan kiri? Salahkah saya ketika orang bilang rambut lurus itu anggun, saya malah bangga berambut ikal, walaupun ada teknologi yang bernama rebonding dan smoothing.

Apakah sebutan penulis hanya untuk penulis ilmiah?
Well, we are a writer, indeed. But we speak in different languange...

0 respon:

Posting Komentar

Itu sih kata @dinikopi, menurut kamu?