Kelanjutan ceritanya bisa ditebak. Karena skandal ini merebak dan dikomentari oleh sejagad Twitter dan media lainnya. Setelah nguping pembicaraan penyiar tadi, saya jadi mikir. Merenung gitu. Kok kayaknya ada yang salah sama ucapan si anggota DPR tadi, terkait ke kebiasaan/tradisi orang Indonesia.
Nyadar nggak sih kamu, kalo adat "mentang-mentang" ini mungkin saja kebawa dari tradisi senior-junior. Saat sekolah dulu, kita diajarkan ada yang namanya tingkatan kelas. Nah kaena kita orang Timur, dari kecil sudah ditekankan untuk meghormati yag lebih tua. Jadilah ada yang namanya menghormati senior. Entah senior kelas, guru, atau orangtua. Menghormati ini lama kelamaan jadi agak menyimpang esensinya. Karena disalahartikan sebagai "senior selalu benar", "nggak boleh nentang senior", "harus tunduk sama senior", "apapun yang senior katakan, kamu harus diam dan kerjakan". Ckckck
Saya dulu nggak begitu ngeh. Sampai kena beberapa masalah dengan senior di SMA. Ya, familiar sama yang namanya pelantikan organisasi kan? Disitu saya bukannya dapet ilmu soal organisasi, tapi lebih banyak soal "kita harus diam dan menunduk saat senior bicara" dan kebebasan berpendapat saya dikekang. Mulai dari situ saya merasa aneh. Saya tahu, seharusnya nggak kayak gini. Tapi bergitu saya menyatakan pendapat ini, saya dicap songong, nyolot, aneh, dan mulai dijauhi.
Gambar dari : http://weheartit.com/entry/25325506 |
Lanjut sampai organisasi luar kampus saya pun mengajarkan hal yang serupa. Saya mulai belajar esensi HAM. Saya belajar kalau setiap orang punya suara dan tak boleh dikekang kebebasannya. Saya mulai memahami, siapapun senior diatas kita, dia nggak bisa berlaku semena-mena. Karena prinsipnya adalah menghargai antar manusia. Bukan junior-senior.
Makanya, sekarang saya masih nggak ngerti sama organisasi yang masih menerapkan pelantikan yang jadi ajang ngomelin junior, bentak-bentakan, junior yang masih aja segan untuk mengungkapkan pendapatnya ke orang diatsnya. Kayak pengen nepuk bahu mereka trus bilang "You should be fair to everyone, without differentiate their class"
Gambar dari : http://weheartit.com/entry/13301634 |
Jadi buat para junior di muka bumi ini *halah bahasanya*, bisa lah yaa untuk terbiasa nyaman mengeluarkan pendapatmu di depan senior/orang yang lebih tua. Penyampaian argumennya, pastikan sopan :) Untuk yang senior di jagad raya ini, bisa mulai biasakan mengormati siapapun sebagai manusia seutuhnya. Manusia seutuhnya akan lebih senang jika dihargai lho :)
Gambar dari : http://weheartit.com/entry/9019541 |
-- hit me on @dinikopi
Iya, setuju banget kak. "mentang - mentang". Dan organisasi tanpa senioritas itu bener - bener asik.
BalasHapusEh di bonlap masih ada gencet gencetan junior gitu nggak sih?
BalasHapusWah,nggak ngerti juga deh kak. nggak terlalu ngamatin. Tapi organisasi aku sih gak terlalu main senioritas. sesuai organisasi dan karakter orangnya mungkin yaa.
BalasHapusIyaa mungkin, kalo kayak pramuka atau paskibra kan biasanya kuat banget :3
BalasHapus