Selasa, 17 Juli 2012

Gue Nggak Senggol, Lo Jangan Bacok

No comments    
categories: 
Judul itu kepikir aja tiba-tiba. Tapi lucu juga sih, selucu orang yang mungkin nilai pemikiran saya.

Beberapa orang ngaku bingung kalo curhat ke saya, atau suka gregetan pas liat saya cengangas cengenges doang pas mereka cerita. Misalnya nih, kamu cerita ke saya gini "Iiih book, kemaren adek gw yang cowok masa naik gunung dua minggu baru pulang", atau "Ya ampun, itu orang kalo pake baju corak kembang-kembang gede norak ya bok jangan di siang bolong gini", atau bahkan "Ebuset masa iya sepupu gw tadi malem nggak pulang karena nginep di hotel sama pacarnya", dan menemukan reaksi saya cuma senyum atau cengengesan doang

Watdefak, gitu mungkin pikir kamu.
Duh pukpuk ya. Sini saya bilangin.
Saya itu jenis orang yang punya toleransi yang besar. Maksudnya adalah saya bukan orang yang suka ngurusin hidup orang lain. Saya percaya kok, tiap orang punya alasan yang kuat untuk setiap pilihan mereka. Dan, bukan kita yang berhak nilai. Kalo dia nggak senggol kita, ya kita jangan bacok dong.

Misalnya untuk cerita si adek yang nggak pulang dari daki gunung dua minggu, menurut saya sih, ya udah sih biarin aja. Toh dia udah gede, udah bisa nilai mana yang baik dan buruk buat dia. Dan kalo pulangnya selamat-selamat aja, ya udah nggak usah diributin.

Untuk cerita pilihan corak kembang-kembang besar di siang hari, saya sih cuma mikir kalo mau pake baju apapun si orang itu, nggak nyusahin kita kan? Baju kan dia yang beli, pake duit dia. Nggak pake duit kita tho? Dan juga, itu kan baju pilihan dia, kalo kata kamu norak, ups manatahu menurut dia, itu baju bagus. Dingertiin aja, jangan dijudge.

Nah, yang terakhir agak krusial nih. Untuk masalah kayak gitu, saya sih milih untuk nggak rewel dan biarkan orang lain menentukan sendiri. Udah gede kan? Udah tahu mana yang baik dan buruk buat diri nya, nggak usah direpotin sih. It's their choice, hargai itu. Masalah dosa apa nggak, tanggung sendiri-sendiri ya, dan baiknya di blog post ini nggak ngomongin dosa sih :p

Gambar dari :  http://pinterest.com/pin/121104677450212391/

Intinya sih itu, saya cenderung membiarkan orang dengan pilihannya sendiri-sendiri. Palingan yang saya bisa lakukan, membeberkan pilihan-pilihan tersebut dan resikonya. Jadi biar si pencerita nggak salah pilih mau menentukan apa.

Dan dengan sikap ini, kita bisa belajar untuk nggak usil sama orang sih. 
It's their business anyway ;)



-- hit me on @dinikopi

0 respon:

Posting Komentar

Itu sih kata @dinikopi, menurut kamu?