Sabtu, 08 Maret 2014

Tentang Menghargai Orang Lain

No comments    
categories: 
Setiap orang lahir dan dibesarkan di keluarga dan lingkungan yang berbeda. Apa yang saya yakini dalam hidup saya, belum tentu sama dengan kamu. Begitu juga sebaliknya.

Setiap manusia unik dengan pemikirannya masing-masing. Kita diberikan kebebasan untuk mengutarakan pendapat dan suara dalam kehidupan bermasyarakat. Namanya juga udah zaman demokrasi, jadi bebas mau ngomong apa aja. Tapi, yang jadi filter, tetaplah hati.

I observed so many people bullied each other to get fun of it. Saya nggak ngerti lucunya di mana. Saya dibesarkan dari keluarga dan lingkungan yang mematok saya harus menghargai keunikan dan pride setiap orang. Bahwa menghina atau ngebecandain orang bukanlah pilihan di kala kita bosan. Bahwa, kita nggak tahu cerita di balik perbuatan atau sifat dia yang kita ketawain. Bahwa, kita bisa saja menilai orang yang kita belum tahu benar dia itu siapa.

Gambar dari sini
Saya nggak pakai analogi "coba kalo yang dibully itu adik kamu, ayah kamu, atau bahkan pacar kamu sendiri, so stop it". Karena menurut saya, menghargai setiap orang adalah keharusan, tanpa melihat status dan kepemilikan orang itu. We have to respect every person without reason. Karena memang seharusnya begitu.

Tapi, ya namanya keseret lingkungan, saya nggak tahu ya. Misalnya, kamu memang dasarnya orang yang nggak suka ngecengin orang lain, tapi lingkungan pertemanan kamu malah melihat "ngecengin orang lain" adalah keren banget. Kamu nggak akan dilihat keren kalo nggak ikut-ikutan ngebully orang. Seperti teori dasar psikologi *as I heard*, orang yang masuk dalam lingkungan pertemanan kayak gitu, mau nggak mau ikutan ngebully orang, agar merasa diterima. Karena pengakuan eksistensi oleh teman sebaya, memang mahal harganya.

And then you did it. To pay the price, entering your friend circle.

I feel very pitty.

Well, semua orang punya kisahnya masing-masing. Kita nggak berhak untuk menilai atau bahkan lebih parah ngetawain orang lain hanya karena butuh hiburan atau buat lucu-lucuan. Sama sekali nggak lucu, soalnya. Dan bukan berarti dengan ngecengin orang lain, membuatmu selangkah lebih daripada mereka.

Saya pun nggak tahu kamu yang baca postingan ini, lahir dan dibesarkan dari lingkungan apa. Tapi, alangkah baiknya kita saling menghargai pendapat masing-masing dan walk on the line. Setidaknya kehidupan penuh damai masih lebih baik daripada hidup yang penuh caci maki. Agree? :)

-- hit me on @dinikopi

0 respon:

Posting Komentar

Itu sih kata @dinikopi, menurut kamu?