kadang kita menginginkan orang memahami kita...
bertindak di depan mereka seakan menunjukkan beginilah kita
tapi,
aku di hadapannya...
seakan transparan...
ia tahu dan paham semua berkas pikiranku...
walau kata ini tak tumpah,
ia dapat mengetahuinya melalui pikirannya...
aku,
di hadapannya,
bertekuk lutut...
ia mengerti aku luar dalam
baik buruk
memahami aku bagaikan aku adalah rute yang setiap hari ia tempuh...
apakah ini 'something' yang kita cari?
sesuatu yang membuat semuanya seakan lengkap sudah..
namun apa yang terjadi jika ia tak termiliki,
tak tergapai...
aku seakan separuh,
ia pun separuh...
aku dan ia bagaikan kopi dan susu,
sangat bertolak belakang...
namun sudahkah ia menyadari kembali bahwa
kopi dan susu bisa jadi kombinasi yang memabukkan...
hubungan ini begitu abstrak...
ia menyadari bahwa hanya aku yang memahaminya,
aku pun begitu...
aku hanya bisa menunggu,
menunggu apa yang Tuhan berikan padaku,
jika aku memang ditakdirkan bersamanya kembali,
dekatkanlah...
jika ia memang bukan untukku,
aku yakin Tuhan memberikan seseorang yang lebih baik...
aku mencintainya,
dan aku siap...
Senin, 08 Juni 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 respon:
Posting Komentar
Itu sih kata @dinikopi, menurut kamu?