Rabu, 17 Februari 2010

Untuk Seseorang yg Jauh Disana

No comments    
categories: 
belakangan ini saya sering mellow,
mengingat yang tidak boleh saya ingat ingat lagi
siapalah itu namanya
but for the truth, i miss him..

saya kangen sosok dia yang selalu bertanya "how's life?"
yang akan diiringi dengan jawaban saya yang panjang lebar disertai curhatan-curhatan gak penting,

saya kangen sosok dia yang selalu bisa ngingetin saya,
ttg hal kecil maupun ke hal hal besar yang menyinggung prinsip
bahkan karena terngiang-ngian reminder dia, flashdisk saya yang pemberian dia alhamdulillah saya jaga baik dan ga pernah hilang layaknya jika saya beli flashdisk sendiri (karena dah diwanti-wanti ma dia, "awas kalo sampe ilang!", begitu katanya.)

saya kehilangan kehadiran dia dalam inbox hape saya,
yang selalu ada setiap saat untuk menanyakan hal hal kecil sampai ke hal besar,
selain di inbox, nama dia juga tak ada lagi di inbox email-email saya juga daftar dialled calls, missed calls, atau received calls..

saya kangen percakapan-percakapn malam kami tentang arti hidup, pencarian jati diri, serta nilai-nilai yang kami anut..
dan percakapan kami sering berakhir dengan tertidur dengan telpon masih terhubung satu sama lain..

mungkin saya sudah tak lagi mencintainya,
cinta itu indah dan menyenangkan
bukan sakit dan mengiris hati..
saya hanya mengaguni sekaligus terobsesi oleh pribadinya..
dan saya mendambakan sosok laki-laki seprti dia untuk menemani hidup saya selamnya, kelak..

sudah, saya sudah menerima kalau saya dan dia memang terpisah dan tak mungkin lagi bisa dipersatukan,
saya menghargai apapun keputusan dia untuk bersama orang lain sekarang,
dan sudah mengikhlaskan semua yang terjadi..

saya sekarang hanya butuh teman berbicara seperti dia..
teman yang tanpa rasa sungkan mengungkapkan semua perspektifnya tentang dunia,
teman yang membumi sekaligus pengertian..

tapi saya belum menemukan orang lain selain dia,
dan tiba datang saat-saat seperti ini,
dimana saya kesulitan untuk berbicara, sedangkan hati saya seperti mau meledak,
saya harus berbicara dengan siapa?

yaa mungkin menulis blog ini adalah salah satu alternatif,
tapi kan blog tidak bisa membalas semua keluh kesah tentang hidup..
hahaha..

oke,
anda mungkin benar,
saya tidak benar-benar mencari pengganti teman seperti dia,
namun itu karena saya bingung, saya harus mulai mencari dari mana?
karena kesempatan untuk mendapatkan teman seperti itu adalah sekali seumur hidup..
dan saya sudah melepaskannya dan menerima semua konskuensi

sekarang, saya cuma bisa berharap pada waktu dan membiarkan seorang teman itu melangkah ke kehidupan saya
: )

0 respon:

Posting Komentar

Itu sih kata @dinikopi, menurut kamu?