Beberapa waktu yang lalu, tulisan saya yang ini dimuat lagi untuk liputan resmi SPEAKFest oleh Transparency International Indonesia dan SPEAK. Wah seneng banget! Tibalah saat naskah saya diedit. Pada waktu itu, saya tertegun membaca hasil editannya. Astaga, ternyata banyak sekali kata-kata yang berkonotasi negatif yang saya tuliskan di tulisan blog saya itu. Sedangkan hasil editannya menjadi cantik seperti disini
Serasa ditepuk lembut oleh buku The Secret yang saya berulang kali baca. Disana dikatakan bahwa jika saya ingin membuat dunia yang penuh dengan kedamaian dan aura positif, maka gunakanlah kata-kata yang membangun perasaan senang. Saya baca berulang kali naskah asli dari tangan saya, dan membandingkan dengan hasil editan yang jauh beratmosfer hangat.
Mungkin ini dipengaruhi oleh asumsi, oleh pelabelan yang secara tak sadar belum saya hilangkan sepenuhnya, apalagi post itu gak saya edit dulu, hehe. Beberapa kali saya juga terlihat melabelkan diri saya. Haha, seperti ingin tertawa melihat komparasi ini. Sejak saat itu, saya mencermati beberapa tulisan saya yang lalu dan menemukan hal yang serupa. Ups, dini be careful later
Ini tahun baru saya, dan sebentar lagi tahun baru dunia akan dimulai. Saya pribadi pengen mengontrol otak untuk meminimalisir pelabelan tadi, sehingga hanya kata positif yang keluar tanpa ada pembedaan. Terima kasih kak Retha dan Mas Ilham yang udah ngedit tulisan saya, yang pastinya terima kasih atas penyadaran tak langsung ini :)
0 respon:
Posting Komentar
Itu sih kata @dinikopi, menurut kamu?