Jumat, 25 Maret 2011

The Rule

No comments    
categories: 


Twitter bagi saya pribadi, adalah microblog tempat saya sesuka hati mengupdate mood, keadaaan, pikiran, apa saja lah pokoknya. Via Twitter, saya gak takut untuk "nyampah" (atau bahasa halusnya adalah spam) di timeline, toh memang itu fungsinya, sebagai tempat update dan ngobrol iseng saja.

Salah satu yang saya suka di Twitter adalah, kita bisa mengkreasikan sendiri Timeline kita. Maksudnya, kita bisa pilih orang yang kita follow, untuk majang di timeline. Orang yang kita follow, adalah orang yang ingin kita baca daily post-nya di timeline. Dalam kasus saya, adalah pacar, beberapa keluarga penting, teman dekat saya, akun quotes, beberapa aktivis yang tweetnya mencerahkan, beberapa akun lembaga yang tweetnya memberi inspirasi, sampai berita-berita nasional. Hanya itu.

Dan karena betapa simple-nya Twitter, kita bisa bebas meng-unfollow orang tapi tetap bisa berkomunikasi dengannya ala teknologi bernama "mention". Jadi, tanpa follow-followan pun masih bisa berinteraksi secara aktif di Twitter. Oleh karena itu, kalau saya memilih memencet tombol unfollow di Twitter saya terhadap akun anda, heran saya kalau anda merasa itu adalah perbuatan yang kejam. Toh, masih bisa berkomunikasi. Toh, Twitter bukan Facebook yang harus saling "add as friend" dulu. Saya bebas dong meng-unfollow anda. Simply because I don't want to read your daily tweets. Just it. Please don't sweat the small stuff...


Jadi kalau misalnya saya sedang tidak ingin membaca tweet dari si A karena pada sore itu misalnya dia update soal kemacetan, dan saya kebetulan sedang muak dengan macet. Saya bisa meng-unfollow orang itu untuk bebebrapa saat. Lalu, saya bisa meng-follow orang itu lagi. Namun, bisa saja saya unfollow untuk jangka waktu yang lama, karena memang saya tak ingin membaca tweet harian dari dia. Begitu juga sebaliknya, para follower saya, bisa dengan bebas meng-unfollow saya saat misalnya saya sedang galau dan dirasa sangat mengganggu di timeline anda. Ya soook, unfollow saja, I will be really fine with it :)

Your timeline should reflect who you really are. Because it could drive your head into one stand point, and give you so much matched inspirational wayouts for your life. so, what is your timeline looks like?

0 respon:

Posting Komentar

Itu sih kata @dinikopi, menurut kamu?