Sabtu, 02 April 2011

H3 di #Misi21

No comments    
categories: 
Sebelumnya memang ada pemberitahuan bahwa saya belum berhasil meuntaskan #Misi21 secara berturut-trut. Pada periode pertama, saya hanya bertahan sampai hari keempat. Nah, marilah saya merekap apa yang telah saya bikin untuk hari ketiga di #Misi21

Pernah menjalani hari penuh stress? Kebanyakan stress yang dipikirkan oleh otak kita adalah permasalahan yang sama namun dipikirkan secara berulang ulang (kalau isilah saya, dire-list). Beberapa dari topik stress ini, bahkan ga punya alasan. Jadi fear for no reasons. Ini yang bisa disebut kekhawatiran. Saat orang udah khawatir, Mario Teguh pernah bilang, manusia akan bertindak layaknya peramal. Kita mengkhawatirkan apa yang belum terjadi, apa yang belum pasti. Lucu kan? Takut kok kepada hal yang gak jelas.

Nah, sama juga dengan saya. Dalam hidup ada beberapa, stress, ketakutan, sampai kekhawatiran mengenai hari esok, mengenai apa yang akan terjadi kalau pekerjaan A tidak rampung jam 9, jika peserta B tidak ditelpon malam ini, jika ini, kalau itu, apabila yang ini itu. Pokoknya banyak pemikiran khawatir masuk dalam satu waktu ke dalam otak analitis saya. Udah banyak masalah, otaknya analitis, jadilah stress.

Oke, maka dari itulah saya menetapkan hari ketiga di #Misi21 adalah dengan membereskan segala persoalan secepat-cepatnya dan sebaik-baiknya. Biar hari makin plong dan otak terasa ringan. Misi dimulai!

Sebagai anak kampus + anak kuliahan, saya punya beberapa utang pulsa. Hahaha klise! tapi yaa mau bagaimana lagi, emang begitu kenyataannya. Oke, pada hari ketiga ini, saya lunasi segala tunggakan pulsa. Sekarang gak ada lagi sms berisi tagihan pulsa, yippie! Sebagai guru private yang anak muridnya lagi sibuk UTS, saya kebanjiran sms permintaan mengajar. Well, tugas kuliah saya juga banyak, tapi karena gak tega juga untuk ngebiarin murid saya belajar sendiri dan untuk kelangsungan kehidupan finansial, maka hari ini saya menyanggupi permintaan ngajar dan sukses ngajar dengan ringan. My class was nice!

Beberapa sms yang malas saya balas, saya balas hari itu juga. Beberapa email yang belum saya ketik, saya rampungkan hari iu juga. Laporan yang belum disentuh, saya cicil hari itu juga. Pokoknya menjawab semua kegalauan kerjaan dan kuliah. Hari itu saya berencana untuk menuntaskan sgala urusan, dan saya berhasil!

Belum selesai sampai disitu, saya tidak hanya mengurusi pekerjaan dengan prinsip "yang penting kelar". Tapi, yang lebih cihuy lagi, saya berhail membangun mood untuk semangat mengurusi kerjaan. Yup, kalo kemarin-kemarin merasa "I am not in the mood" sekarang saya bangun mood tersebut. Bangun mood? Yak, benar sekali, mood gak akan datang sendiri dari orang lain, mood kita adalah hasil konstruksi dari pikiran-pikiran kita sendiri. No matter how hard people try to build our mood, It is our decision to have good mood or bad mood. The key is in our mind.

Pada penghujung hari, saa merasa sangat berguna telah dilahirkan ke dunia (oke, tampaknya bagian ini terlalu berlebihan, hahaha). Sebagai seorang last minuter, bisa merampungkan segambreng pekerjaan dalam satu hari, sangat membantu saya bernapas lega untuk hari-hari berikutnya.

Congrats to me!



0 respon:

Posting Komentar

Itu sih kata @dinikopi, menurut kamu?