Kamis, 26 Mei 2011

Match Atmosphere

No comments    
categories: 
Saya baru nyari gambar orang yang sedang menulis di kafe untuk postingan blog yang ini. eh, gak sengaja, saya tertarik dengan si blog yang gambarnya saya ambil. Akhirnya, jadilah saya membaca ini. dan asli, saya ngakak! Bukan ngakak karena lucu, tapi lebih ke "Wanjir!"

Postingan blog itu menceritakan, kalo si penulis yang tiba-tiba menulis di rumah, eh malah tumben-tumbenan nulis di kafe. Dan di kafe tempat si penulis nongkrong ini, ada banyak orang yang juga sedang asyik menulis dengan laptopnya. Dia ngerasa aneh aja gitu dengan fenomena ini. Tapi, menulis di kafe memang ngebuat kerjaan lebih cepat selesai, jauh daripada ketika menulis di rumah. Heran kan. Dan ketika si penulis mendiskusikan perspektif ini dengan temannya. Eh, si temannya malah bilang gini :

We don’t want to be seen in public looking lazy.  We want to look industrious, creative, intelligent.  And this (rather surprisingly) is a powerful enough motivator to keep us working much harder when we’re away from home.  Also, I think it might have something to do with not feeling isolated.  Even if you don’t exchange so much as a glance with anyone else there, you feel part of a community of laptop-typers, and you’ve had your existence acknowledged by the barrista at least.


Nah lho, gimana gak ngakak saya!
Well, lucu aja ada sudut pandang seperti itu. Tapi, sedikit banyak, saya mengiyakan sudut pandangnya. Well, mungkin saja benar seperti apa yang dia bilang.


Tapi, saya secara personal sih memilih kafe untuk tempat menulis, bukan agar "ingin dilihat". Saya hanya suka aja sama suasananya. Well, secara saya extrovert. Saya mengambil energi dari luar. Ketika saya udah stuck sama tulisan, saya akan mencari keramaian untuk menambah energi saya. Malah saya lagi nyari festival mana gitu yang tempatnya enak buat nulis. Heheee.


Waw, what a diversity of perspective :D

0 respon:

Posting Komentar

Itu sih kata @dinikopi, menurut kamu?