Sabtu, 24 Maret 2012

DreamCatcher : Mengejar Passion

2 comments    
categories: 
Menjalani hidup itu nggak susah. Yang susah adalah membuat hidup jadi lebih bermakna. Bermakna untuk orang lain, juga untuk diri kita sendiri.

Saya adalah salah satu orang yang percaya pada passion. Percaya bahwa hidup akan jauh lebih bermakna jika dilalui dengan passion. Karena itu, dari dulu saya selalu ketagihan untu mengeksplorasi diri saya. Ya, untuk menemukan apa passion saya.

Namun, namanya manusia, pasti ada aja salahnya.
Pada akhir SMA, saya memilih kuliah di Universitas Negeri Jakarta, mengambil jurusan Kimia Murni. sebuah jurusan yang mana mahasiswanya didesain untuk jadi seorang peneliti. Saya mengambil universitas itu karena orang tua tak mampu membiayai saya untuk kuliah di universitas negeri ternama seperti UI atau ITB, atau universitas negeri di luar kota. Saya masih mempunyai dua adik yang masih sekolah. Oleh karena itu, keuangan keluarga mesti di-plot agar pas. Pertama, saya kira, kuliah di jurusan Kimia adalah passion saya. Namun, setelah menginjak dua semester, hati saya terus menerus bilang "Bukan ini yang saya inginkan". Terlalu kaku untuk saya.

Oleh karena itu, saya mencari lagi apa yang hati saya inginkan. Saya mencoba banyak hal, dunia tulis menulis, public speaking, jurnalistik, sampai akhirnya menyentuh banyak isu sosial. Makin lama, saya mengerti bahwa dunia sosial adalah "tempat" saya. Saya suka berkomunikasi dengan orang banyak, menemui banyak kenalan baru, ngobrol soal satu topik sampai dalam, menganalisa fenomena sosial. Itu yang saya suka. Tapi, itu sangat bertentangan dengan jurusan kuliah saya. Tapi saya sadar, walaupun saya kuliah Kimia Murni yang notabene berseberangan dengan dunia sosial, saya tetap harus memperjuangkan passion saya ini.

Perjuangannya nggak mudah. Harus membagi waktu antara kuliah dan organisasi, diomongin banyak orang di karena saya nggak sepaham dengan mereka yang eksak, belajar sosial dari awal tanpa guru alias otodidak, dan lain-lain. Tapi saya tahu, ini pantas diperjuangkan.

Alhamdulillah akhirnya kiprah saya di dunia sosial banyak dibantu oleh teman-teman yang satu pikiran, mulai kedapetan banyak "guru" di bidang sosial, dan satu lagi, saya diperkenalkan ke dunia komunikasi! Ya, komunikasi, khususnya Social Media.

Saya ahirnya masuk ke dunia Social Media dengan dibantu oleh beberapa teman, belajar dari mereka yang terdahulu, ngoprek-ngoprek sendiri, dan akhirnya saya diterima di salah satu Advertising Agency bernama Ideate untuk bekerja full time disana. Saat itu, saya merasa satu langkah kecil saya sudah berhasil! I can reach my passion! Saya diterima kerja disaat saya masih kuliah. Jalan untuk impian-impian saya yang lain pun perlahan mulai merangkak diwujudkan. Menabung untuk biaya kuliah adik, memenuhi kebutuhan sehari-sehari tanpa minta orang tua, dan masih banyak lagi.

Ada satu perasaan yang saya nggak bisa lupakan : Saya bisa menunjukkan bahwa hidup dengan passion itu worth to fight. Siapa bilang orang nggak bisa "makan" dari passion-nya. Saya bisa, kok! :)

Tulisan ini dibuat untuk diikutsertakan dalam kompetisi memenangkan satu eksemplar buku DreamCatcher yang ditandatangani oleh Alanda Kariza.


-- hit me on @dinikopi

2 komentar:

  1. menginspirasi deh Din..(sok kenal nih;))..
    suka banget "passion itu worth to fight",.. niat baik, tawakkal dan juga kerja keras insyaallah tercapai impian kita.. ;)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Baru liat nih komentarnya. Makasih yaaaa, aduh ikut senang kalau menginspirasi juga :")

      Hapus

Itu sih kata @dinikopi, menurut kamu?