Kalo menurut saya sih itu emang berarti hanya yang sudah menikah saja yang diakui "tidak sendiri" lagi. Maksudnya nggak hanya fisik, tapi juga dalam menentukan keputusan. Kalo masih jadi pacar, mendingan nggak usah ikut campur keputusan pacar, sedangkan kalau sudah menikah ya malah harus berembuk kalo ada apa-apa.
Sayang sama pacar boleh, nurut sama pacar itu juga hak kamu. Tapi kalau apa-apa harus "kata pacar", kayaknya nggak bijaksana juga. Padahal masih ada orangtua yang bertanggung jawab penuh dengan hidup kamu. Selama masih pacaran, koridornya hanya "menyarankan" dan nggak ribet ngekang-ngekang.
Gambar dari : http://weheartit.com/entry/56550918 |
Pacaran atau enggak kan itu hak kamu. Tapi, kalo pacaran, saya sih hanya menyarankan agar dunia kamu nggak berputar hanya di pacar doang. Kamu masih muda, dunia ini luas banget buat dieksplorasi. Susun cita-cita kamu dan penuhi satu per satu sebelum menikah. Silakan pergi kemana saja, dengan siapa saja, dan pulang jam berapa aja (tapi musti tahu diri juga ya).
It is your rights. Your boyfriend shouldn't rule your life.
Do you get my point? Saat pacaran, mustinya nggak ada kekang-kekangan. Saya suka gemes sama orang yang nggak bisa kemana-mana atau kalo ketemu orang musti ngumpet-ngumpet lantaran takut ketahuan pacarnya. Bok, itu baru pacaran lho. Kalo pacaran aja bikin ribet, mau nikah sama dia? Saya sih ogah :))
Make your life worth to live! Pacaran itu harusnya saling mendukung, bukan mengekang :)
-- hit me on @dinikopi
semoga yang pacaran pada putus #kampanyeJomlo
BalasHapusDih gitu :)))
Hapus