Gambar dari sini |
1. Nikah bukan hanya hajat pasangan
Di Indonesia, kayaknya udah jadi hal yang lumrah ketika keluarga besar ikutan mempersiapkan pernikahan kamu. Apalagi untuk anak pertama atau anak terakhir. Kayaknya tuh pembukaan dan penutupan anak nikah, keluarga harus ikut serta karena mereka antusias banget. Kebanyakan pasangan merencanakan pesta pernikahan sesuai apa mau mereka (kadang maunya cewek beda sama keinginan cowok), nah ini diperkeruh dengan keinginan keluarga cowok-cewek. Jadi siap-siap aja kalau kamu termasuk anak pertama atau anak terakhir, masalah soal keinginan bersama ini bisa jadi sangat melelahkan. Semangat ya ^^
2. Sindrom "apa ini hal yang tepat untuk dilakukan?"
Kalo pas pacaran tuh, rasanya jalanin hari berdua fun-fun aja. Kayak mengarungi petualangan bersama. Tapi ketika pasangan memutuskan mau nikah, pikiran calon pengantin pasti penuh dengan hal-hal yang didramatisir tentang "apa saya udah siap mau nikah?", "apa ini saat yang tepat?", "apa dia orang yang tepat?", "apa bisa melewati kehidupan nikah dengan baik-baik saja", dan berbagai pertanyaan filosofis lainnya. Lucunya, pas masih pacaran normal hal-hal ini gak terlintas dalam pikiran, malah kepikirannya "iya lah saya mau nikah sama dia, itu adalah hal yang pasti". :))
Sejauh yang saya baca dan perhatikan, hal ini normal kok. Calon pengantin yang overthinking itu pasti terjadi. Kalo calon pasangan kuat, ya bakal berlalu dengan sendirinya. Kalo termakan sama pikiran-pikiran tadi, biasanya sih bubar.
3. Mantan datang lagi
Entah kenapa topik mantan datang lagi sebelum nikah tuh adalah hal yang lumrah ditemui calon pengantin. Seolah-olah jobdesc mantan adalah untuk membuat goyah mantang yang mau nikah :))
Kalo nggak mantan kamu yang dateng, ya mantan calon kamu. Alasan "datang kembali"nya pun beragam. Mulai dari ga sengaja ketemu lagi, emang nyariin dan baru ketemu, sampe ketemu karena sengaja diundang. Saat mantan datang, muncul deh tuh pikiran di poin nomor dua. Calon pengantin jadi memikirkan apa pasangannya adalah orang yang tepat dibanding mantannya? Kalo nggak dimaintain dengan baik, ya biasanya bablas kayak film Ada Apa Dengan Cinta 2, hayoloooh.
4. Cobaan finansial
Kata orang, kalo mau nikah selalu ada aja rejeki yang mendadak muncul. Somehow, ini bener sih. Tapi kan ya, rejekinya langsung habis buat bayar ini itu :))
Mempersiapkan pernikahan itu nggak murah. Ada angka-angka fantastis yang nominalnya di luar akal sehat ketika mau bikin pesta pernikahan yang (keluarga) kamu mau. Kadang-kadang ada aja cobaannya kayak diputus pekerjaan (PHK), sepi job, mendadak sakit, kebutuhan finansial yang melonjak karena ina inu, alat buat kerja (HP, laptop, atau mobil) tiba-tiba dicuri orang, adek harus bayar kuliah, dan masih banyak cobaan finansial yang masyaallah kok begini amat ya. Yang dulunya bisa jajan somay tiap pulang kantor atau naik taksi kemana-mana jadi ganti kebiasaan dengan bawa bekal makan siang dan naik ojek online yang murah. Pasti ada banyak kebiasaan yang harus diubah biar lebih hemat. Welcome to adult life :P
5. Beli rumah jauh lebih menggoda daripada belanja baju
Yang namanya calon pengantin pasti maunya tinggal di rumah sendiri ya. Pengennya sih sebelum nikah udah punya rumah, jadi abis resepsi langsung tinggal berdua di rumah yang sudah lunas. Untuk pasangan yang belum punya rumah, kebiasaan belanja online buat beli baju atau gadget diskonan pasti tergantikan dengan liat-liat brosur properti, ke pameran rumah, sampe survey lokasi sana sini untuk calon hunian idaman. Kalo belum bisa beli rumah, it's okay untuk ngekos atau ngontrak dulu. Sambil nabung untuk beli rumah tetap. Rasanya daripada honeymoon di Paris, lebih enak honeymoon di rumah yang udah lunas ya :))
6. Endless berantem sama pasangan
Calon pengantin berantem mulu tiap hari? Surprisely, it's not a weird thing. Berantemnya kadang malah dipicu oleh hal sepele. Saya pernah nanya ke beberapa teman yang udah married, mereka bilang setelah nikah malah hidup udah selaw aja. Lebih tenang, nyaman, dan udah stabil. Jadi saya berasumsi, berantem-berantem ini akan berhenti setelah resepsi selesai.
Malah waktu itu saya nonton film apa gitu udah lupa, salah satu dialognya adalah saat ketika Ibu si aktris bilang kalo orang yang mau nikah emang ga direkomendasikan ketemu tiap hari, karena akan berakhir kayak anjing dan kucing. Beranteeeem mulu. Well, I hope you guys argue like siblings. No matter how often you're arguing, you'll end up loving each other. :')
7. Isu berat badan
Karena stress berkepanjangan, berat badan tentu akan jadi roller-coaster ride buat calon pengantin. Kalo pas lagi stress kamu malah pengen makan, biasanya bukan makin kurus malah makin membengkak *inget kebaya ituuu gaaaes*. Beberapa sisanya malah jadi makin kuruuus sebelum nikah. Cowok sih biasanya makin kurus ya sebelum nikah. Nggak tau deh ini kenapa, tapi biasanya abis nikah malah badan cowok jadi subur gemuk wahahahaa
8. Ekspektasi yang kurang logis
Pengennya sih bikin resepsi yang begini, gaun pesta kayak si anu, menu catering yang heboh kayak di nikah inu, adat lengkap sesuai keinginan ortu, dan ekspektasi-ekspektasi lain soal pernikahan kalian. Saran saya, stop memaintain ekspektasi ini. Kasian calon suami kamu yang ikut stress karena calon istrinya ga bahagia dengan rencana yang tersedia, kasian juga diri kamu sendiri yang terus menerus merasa kurang. Persiapkan pesta pernikahan semampu kalian. Kalo mampunya ternyata pesta tujuh hari tujuh malam, ya syukurlah. Kalo nggak? Ya nikmati dan syukuri aja apa adanya. Nih ya, mendingan duitnya buat DP rumah, DP mobil, atau honeymoon di tempat favorit. Karena pesta pernikahan kan kebahagiaannya dibagi ke ratusan orang, tapi kalo honeymoon dan rumah berasa kayak kasih hadiah ke kalian berdua, lebih intim dan personal.
Orang lain boleh ngomong apa aja soal pesta kalian, tapi yang penting dipikirin itu bukan pesatanya, melainkan hari-hari setelah resepsinya :D
--
Coming soon wedding emang bikin hidup kamu lebih berwarna dan deg-degan. Saran saya, kerja lebih keras untuk mengalokasikan dana di sela-sela mempersiapkan pernikahan untuk kewarasan mental yang lebih hakiki. See you again di postingan #DinikahinAfghan lainnya :D
-- hit me on @dinikopi
0 respon:
Posting Komentar
Itu sih kata @dinikopi, menurut kamu?