Jumat, 28 Mei 2010

"Four" Itu Tersusun Dari Empat Huruf

No comments    
categories: 

aku baru merasakan lagi pedar-pedar ini
setelah sekian lama terjatuh dalam danau ketidakpastian juga sakit hati
namun sinar ini datang tanpa ku minta
menyambut tanpa ku perkirakan sebelumnya
aku hanya tahu,
aku sadar dan aku menerimanya dengan senyuman paling mengembang

ia dulu tak ada bedanya
tak terlihat kemilaunya
tak terdengar derap langkahnya
aku bahkan tak memikirkan ia ada atau tidak
he was so invisible for me

namun ketika sorot matanya tak mampu lagi tampak biasa saja
saat entah kenapa logika ku tak mengalir
seakan ada sesuatu yang menyumbat keran otak ku
sehingga walaupun aku mati-matian berpikir, bibirku tetap saja gemetar

bukan,
ia bukan berarti bersalah,
apalagi melakukan hal konyol,
hanya saja hati ini jatuh padanya dan larut dengan kepekatan tinggi,
terkadang aku harus kembali mempertanyakan
"mengapa harus ia?"
ia yang sama sekali tak pernah ku perhitungkan,
namun dengan suksesnya mengusik tenangku..

kini, lutut ku lemas saat ia melintas
perutku kram saat ia tersenyum
aku senantiasa menggigit bibir ketika mendapat kesempatan untuk melihatnya dari samping
ya, itu posisi favorit ku,
dimana wajahnya terasa sangat sempurna
tanpa membuat jantung ku berdebar terlalu keras
seakan lekuk wajahnya adalah pahatan terindah yang pernah ku lihat,
ia begitu mempesona

aku tak kuasa menahan merah muka ku saat ia menyapa,
apalagi jika sudah terjalin kontak sosial,
ah tenggelamkan saja diriku ke pusat bumi terdalam
seakan ingin menunduk malu saat ia mengedipkan mata
dan aku pun merasa menjadi gadis terbodoh di dunia
"salah tingkah" begitu mereka menyebutnya

akan tetapi,
tak juga aku mengerti warna bendera darinya
merah kah? putih kah? atau bahkan merah muda?
semua terlihat makin membayang,
mereka bilang itu artinya positif,
ya aku pun menginginkan hal yang sama
tapi, ah siapalah aku ini sampai ia akan tergila-gila pada pribadiku

pedar ini akan kusimpan
sampai pada saat nanti ia meminta,
akan ku berikan padanya untuk digantungkan sampai jarak tak tehingga
ya, ke langit sana
dan mulai melukis di langit dengan warna-warna cerah

ah,
betapa terpesonanya aku pada dirinya,
aku mulai menggandrungi semua hal yang berhubungan dengannya
aku bahkan mencuri rekam jejak hidupnya
hanya untuk kupandangi setiap malam sebelum ku merangkak tidur
yang akhirnya akan berujung pada mimpi tentang senyum memikatnya

ya, ia terlihat begitu berkilau di mimpiku,
seakan bisa ku gapai,
kami selalu bersama di alam bawah sadar ku itu,
ia mengaitkan jemari seakan tak ingin lepas
tapi apa daya ku,
itu semua hanya mimpi

tapi,
jika itu semua tak nyata, aku akan mewujudkannya
tak peduli berapa lama aku akan menunggu
aku hanya ingin merasakan pedar ini bertambah keras gaungnya dalam hati ku
sehingga ku bisa memastikan betapa aku menggilainya

*untuk seseorang yang selalu ku pandangi*
unyuuu unyuuu


0 respon:

Posting Komentar

Itu sih kata @dinikopi, menurut kamu?