Kamis, 02 Desember 2010

f.r.i.e.n.d

No comments    
categories: 

Manusia sebagai makhluk sosial pasti membutuhkan teman. Dan selama saya hidup, saya menemui beberapa tipe teman. Ya benar, saya menggolongkan mereka.

Beberapa orang hanya bisa diajak bersenang-senang. Setelah tawa usai, sehabis lampu padam, mereka akan hilang ditelan angin dan hanya bisa dipanggil saat kau membutuhkan kembali kesenangan. Mereka bukan orang yang bisa kau harapkan saat hatimu sesak oleh segala rupa masalah.

Beberapa orang hanya nongol saat proyek datang. Teman tipe seperti ini adalah orang yang sangat enak diajak kerja sama, pemikiran mereka mencerahkan, dan berpotensi mensukseskan segala proyek dimana kau berdua terlibat. Dia akan selalu ada disaat kau membutuhkan pertolongan untuk briefing, tapi tak pernah merespon lebih disaat kau menceritakan keluargamu. Saat proyek telah sukses dan berakhir dengan sempurna, wussshh kau hanya akan melihat namanya di Timeline Twitter mu tapi kalian tak akan pernah bertegur sapa lagi sebelum proyek lainnya datang.

Beberapa orang hanya nyambung saat bertukar keluh kesah. Obrolan kalian akan seputar bagaimana stresnya kuliah, si A yang bersikap arogan, mengejek satu sama lain, dan mendengarkanmu saat kau kesusahan. Namun, mereka tak mau peduli dengan apa yang sebenarnya kau pikirkan. Mereka akan lebih banyak mengikuti apa yang mayoritas lakukan dan tak mendukung mu yang minoritas. Mereka baik, ya sangat baik. Tapi bukan teman yang tepat saat kau ingin bertukar pikiran secara komprehensif.

Beberapa orang, mungkin hanya satu dua yang kau punya, adalah orang yang telah lama mengenalmu. Mereka tahu setiap detail dari kehidupanmu dan intens berkomunikasi dengan mu. Mereka kau labeli dengan kata sahabat, hanya karena alasan ini. Mereka menyenangkan dan kau berharap mereka terus ada hingga akhir nanti.

Beberapa orang memiliki golongannya sendiri dan tidak bisa saya masukkan ke dalam paragraf-paragraf diatas. Beberapa orang mempunyai ciri khas yang meneyerupai dua paragraf. Intinya mereka tidak bisa digeneralisir. Mereka memiliki ciri khas masing-masing. Dan saya berteman dengan mereka semua.

Saya ingin menjadi teman yang bisa tersenyum saat kau bersorak kegirangan, memberimu nasihat ketika kau minta, menutup mulut dan membuka telinga lebar-lebar ketika kau hanya ingin didengarkan, mendukungmu dengan segala kegiata positif yang kau jalani, menjadi satu-satunya yang bisa menghargai mu sebagai manusia utuh, menghormati segala bentuk hak asasi manusia yang kau miliki. Saya bercita-cita menjadi seorang teman yang menginspirasi mu dan kau dapat berbicara dengan ku tanpa rasa sungkan apalagi takut. Saya ingin menjadi seorang teman yang tidak menertawaimu disaat seluruh dunia terbahak-bahak karena kesalahanmu, atau hanya karena kau berbeda. Saya ingin menjadi teman yang bisa meyakinkan mu bahwa kamu spesial dan memiliki banyak potensi. Saya ingin menjadi teman yang dapat kau ingat dengan senyuman melengkung di bibirmu...

0 respon:

Posting Komentar

Itu sih kata @dinikopi, menurut kamu?