Kamis, 06 Januari 2011

Let It Flows

2 comments    
categories: 
Menilik, tulisan saya yang lalu tentang pasangan hidup disini, saya juga punya perspektif lanjutan tentang ini.

Niatan saya untuk mencari pasangan hidup yang juga sevisi dengan saya, kian kuat. Kalo kata orang tua saya, jangan asal cinta sama orang, kita mesti tahu seperti apa orang itu. Terjemahannya mungkin begini, lebih baik jatuh hati karena pribadinya, daripada hanya mengandalkan ketertarikan secara fisik atau malah lebih parah yang tidak beralasan. Oke, saya menulis ini dengan logika, dengan otak segar laksana ikan baru dipancing. Walaupun dalam prakteknya, saya tahu benar bahwa bisa saja fall for no reason.


Tapi memang ada benarnya, melirik beberapa kisah di pernikahan orang-orang yang saya kenal. Sepertinya, mengenal pasangan hidup kita dengan sangat baik sebelum menikah, memang sangat diperlukan. Inilah mengapa saya mensyaratkan kepada diri saya sendiri untuk pacaran at least dua tahun sebelum menikah. Dan inilah mengapa saya meragukan orang-orang yang pacaran singkat sebelum menikah. Well, siapa sih yang tahu seseorang dengan sangat dalam selain orang itu sendiri? Pacaran 8 tahun aja, kayaknya belum cukup untuk tahu orang itu, apalagi yang cuma sebulan doang?

Tapi, ya itu hak masing-masing orang sih untuk menentukan. Ini cuma pendapat saya..

Haha, aneh ya saya mikir soal pernikahan. Well, siapa sih yang belum? I mean, i'm finally twenty, anyway. and this topic becomes crucial among my friends and family. I don't know why. It's like an unwritten theory, to talk about marriage when you are twenty or twenty something. Even if you planned to marry in 30. Anybody could explain me why? Hahaha..

And voila! i have boyfriend now. This make me so glad because finally i found someone dan yang pasti satu lagi yang penting, orang-orang di sekitar saya berhenti membicarakan pernikahan. Haha, ironis ya, saat masih single, semua topik berkutat di cari cowok, pre-wedding photo session, sampe list keluarga impian. Tapi begitu dah punya pacar, semuanya seperti tersumbat. Dan saya lega.

Yep, pacaran mah pacaran aja, ga usah jauh-jauh mikir nanti nikah gimana ataupun malah janji setia mau nikahin pasangannya. Oke, siapa sih yang ga punya impian buat nikah sama pasangan yg sekarang, tapi well, kalo kata pacar saya, sebaiknya menjalani hubungan itu atas konsep "mau saling kenal" dulu. Jadi, kita bener-bener mengeksplorasi pasangan kita, kepribadiannya kayak apa, seberapa cocok sama kita, dan lain sebagainya. Baru liat apakah si pacar bisa diajak ke hubungan lebih serius apa gak. Bukannya, menjalani hubungan baru sebulan tapi dah mimpi kehidupan setelah nikah gimana. Haduh, kejauhan. Nanti begitu putus, nangis nangis dan meratapi hidup, ditambah hilang harapan. Kan gak lucu. Kita seperti diperalat sama harapan kita sendiri

Seperti apa kata keluarga saya, sama siapa pun saya nikah, itu harus tahu benar-benar pribadinya kayak apa. Jadi gak akan nyesal, yah setidaknya minim penyesalan lah, hehe. Biar gak ada kata "aku kayak kayak gak kenal dia", "dia udah berubah", "dia gak pernah tahu apa mau aku", dan berbagai kata penyudutan lainnya.

Selamat mengeksplorasi pasangan!

2 komentar:

  1. ahahaha emang saya pernah bilang kayak gtu ya? hmm amnesiaa hohoho

    BalasHapus
  2. pernah, pas nelpon malem malem yang aku masih di rumah :)

    BalasHapus

Itu sih kata @dinikopi, menurut kamu?