Jumat, 18 Maret 2011

Fiksi#1

No comments    
categories: 

Lihat gerak itu. Aku tak sanggup bernapas lagi. Seakan semua debu di buku ini menyerap seluruh partikel energiku. Tampan. Tolong, sepertinya aku akan pingsan di lorong, tepat di samping rak berlabel “Buku Kesehatan”. Yah, jantungku otomatis tak sehat bila kamu beredar. Kontras. Memalukan.

Kamu berbicara dengan salah satu temanku dengan gerakan sempurna. Seakan menyiratkan pesan kepadaku “ayo, perhatikan aku. I know you want it”. Sial, aku tampak bodoh.

Tak tahan. Aku keluar dari semua lembar-lembar berdebu yang serasa makin menyesakkan. Ralat. Kamu yang bikin aku sesak. Dering ponselku berbunyi. Sambil tersenyum masam, aku mengangkat panggilan itu dan berkata “Gamau tau, aku telat sebulan.”

0 respon:

Posting Komentar

Itu sih kata @dinikopi, menurut kamu?