Sabtu, 21 Mei 2011

Bebas Itu Pilihan

No comments    
Baru tadi siang saya mendengar seseorang mengatakan kata "freedom" dengan suara yang berat. Suaranya dalam sekaligus lirih pada waktu yang bersamaan. Seperti ingin bercerita gemas, tapi fase mengomel habis-habisan itu telah ia lewati. Yang ada cuma pasrah. Suara-nya tak terdeskripsikan. Seperti kebebasan adalah suatu yang mustahil baginya. Seperti kebebasan itu berjarak ratusan mil darinya.

Kebebasan tak punya definisi yang rigid. Tapi kita semua setuju, kalo yang namanya bebas adalah saat kita tak dikekang atau dihambat oleh apapun atau siapapun. Kebebasan menurut saya adalah saat saya bisa menuliskan semua pikiran saya. Tapi, mungkin kebebasan menurut orang lain adalah saat ia dibolehkan ke luar kota oleh orang rumahnya. Bisa banyak kan artinya...

Saya merasa bebas sekarang. Ya, memang ada beberapa hal yang  menghambat saya, tapi itu bisa saya benahi sendiri. Tapi, dari siang sampai sekarang, saya terus-terusan mengingat suara berat teman saya saat ia mengucapkan kata "freedom". Miris gitu dengernya. Perasaan ini sama aja seperti saat di depan kamu ada hamburger, nasi padang, ketoprak, kopi, susu, dan kerupuk siap makan, tapi di sebelah kamu duduk seseorang yang megap-megap kelaparan.

Padahal, saya setuju sama kata-kata Selena Gomez di lagu "Who Says", everybody has the right to a beautiful life. Setiap orang berhak atas kebebasan hidupnya. Ia bebas menentukan apa yang akan ia pilih untuk hidupnya. Gak terkecuali! seorang siswa SMA, anak kuliah, bahkan mereka yang sudah menikah. Nah, urusan dia mau memperjuangkan kebebasannya atau tidak, itu juga pilihannya. Setiap orang punya pilihan, gak ada tuh yang namanya "gw udah gak ada pilihan lagi". Apapun akan berhasil kalo ada niat. Nah, urusan kamu mau niat memperjuangkan kebebasan kamu apa gak, itu lagi-lagi pilihan kamu :)

0 respon:

Posting Komentar

Itu sih kata @dinikopi, menurut kamu?