Twitter menjadikannya mudah. Kamu tinggal masuk ke situs micro-blogging itu, menuliskan sederet kata di kepalamu, dan memencet tombol "Tweet". Voila! Keluh kesahmu dapat dilihat oleh orang satu dunia.
Nggak ada salahnya berkeluh kesah, itu wajar dan sangat manusiawi. Bahkan saya juga sering kok melakukannya ;)
Gambar dari : http://pinterest.com/pin/109493834659944736/ |
Beberapa keluh kesah yang hilir mudik ada di timeline saya, biasanya soal pekerjaan. Lembur yang nggak habisnya, kerjaan satu kelar muncul yang lain, masuk kantor lagi di hari Senin, dan bermacam gumpalan kekesalan tentang kerja. Saya sih suka senyum-senyum sendiri dan menimpali beberapa diantaranya, apalagi kalau senasib seperjuangan dengan kerjaan saya. Duh, bisa rame :))
Tapi, saya mendadak terpaku oleh tweet seseorang, saya lupa siapa yang menulis dan kalimat persisnya, intinya adalah ngapain sih masih ngeluh-ngeluh kerjaan? Kalau masih dikasih kerjaan, artinya masih dikasih rejeki. Dan misalnya ya, udah nggak ketahan banget mau curhat soal kerjaan, ya mbok jangan di Twitter. Kalo orang baca, kan bisa bikin pendapat miring soal perusahaan kamu, ataupun yang lebih parah kalau boss baca dan kamu malah dipecat cuma gara-gara tweet, kan nggak lucu banget kan :D
Saya mikir, iya juga sih ya. Namanya kerjaan itu tanggung jawab. Seberat apapun, selelah apapun, sekesel apapun, ya dijalanin aja. Masih banyak pengangguran lain yang mengincar kerjaan kamu dan bahkan berjuang mati-matian untuk dapat berada di posisi kamu. Nah, kamu yang udah ada di posisi itu, malah berkeluh kesah aja. Nggak bijak aja kan :)
Saya sendiri pun udah berulang kali mengerem soal merepet kerjaan di Twitter. Ya udahlah ya, kalo kerjaan nggak kelar, ya itu resiko. Toh kalo gajian seneng juga. Masa iya gaji mau tapi kerjanya nggak mau :)) Dan kalopun ada hal-hal yang nggak adil mengenai kerjaanmu kayak invoice nggak cair, boss yang nggak mau toleran, atau apapun itu, ya mbok dikurangin keluhannya gitu, mendingan ngomong sama orangnya langsung. Daripada nantinya membawa hal-hal yang nggak diinginkan :)
Berat sih ya untuk ngerem ocehan di Twitter. Tapi worth it kok, yuk sama saya, sama-sama untuk setidaknya nggak ngeluh soal kerjaan di Twitter :D
-- hit me on @dinikopi
dan 2012 yang lalu sudah di"wahyukan"....
BalasHapus:P
LOL peristiwa mbak Florence Sihombing....
Mbak Florence learned it hard way :))
Hapus