Sabtu, 01 Februari 2014

Penawaran Yang (Asli) Nggak Kampret

Dari sekian banyak orang yang memiliki peluang untuk disalin memorinya di hari pertama #30HariMenulisSuratCinta, aku memilih untuk memberikan tempat paling spesial ini kepada pasanganku, @banbanpret.

Rasanya sudah bukan masanya untuk mengumbar kata cinta. Apalagi notabene kita bertemu tiap hari. Dua puluh empat jam selama tujuh hari seminggu genap terisi wajahmu. Kalikan saja dengan hari yang sudah kita tempuh, hampir setahun.

Yet, all I can give to previous and next year, is presence.
Kehadiran itu mahal harganya, itu yang aku pegang selama ini. Selagi kamu ada masalah dengan orang lain, momen-momen dimana kamu lagi main gitar, teriakan senang kamu ketika menemukan video cover yang musiknya enak banget, sampai sesederhana saat bingung mau makan dimana, aku menjanjikan akan hadir di samping kamu.

Menjadi orang pertama yang tahu pergantian emosi kamu, tempat berpulang pertama ketika kamu berulang kali tersasar, atau sekedar memindahkan beban yang ada di pundakmu ke sebelah pundakku. Setidaknya, aku hadir. Walaupun kita sama-sama belum sanggup memecahkan masalahmu, setidaknya kamu tak akan menghadapinya sendiri.

Untuk itu, sudah jadi rutinitasku untuk menyeimbangkan dimana pijakanku berada. Jadi, saat kamu sedang limbung, aku bisa menarikmu ke pijakan yang lebih kokoh. Jika kita sedang dalam skenario terburuk, memantapkan pijakan bersama-sama jauh lebih menyenangkan daripada menghadapinya sendiri, bukan? :)

Karena bisa sedia di sampingmu setiap hari adalah kemewahan yang ingin aku tawarkan hanya ke kamu. Deal or no deal?



-- hit me on @dinikopi

2 komentar:

Itu sih kata @dinikopi, menurut kamu?