Gambar dari : http://weheartit.com/entry/66747180/via/Glamerina |
Aku selama ini cuma bisa diam. Aku emang anak yang nggak pernah rewel sama urusan orang dewasa. Setidaknya itu sih yang mereka tahu. Sedangkan setiap malam aku berjinjit ke ruang tamu untuk mengecek ponsel Ayah. Jangan salahkan aku, rasa penasaran ini udah lebih besar daripada aksi diam seribu bahasa yang aku lancarkan.
Aku melihat perempuan yang sudah membuat Ibuku menangis setiap hari. Dia bukan guru Bahasa Inggrisku atau seseorang yang ku kenal. Nggak kayak drama di televisi yang selalu punya banyak kebetulan. Aku bener-bener nggak kenal dia. Tapi, aku menyimpan baik-baik pola wajahnya. Memastikan aku akan mengingatnya kalau bersisian di jalan. Siapa yang tahu?
Dan ya, sebagai anak kecil, aku nggak tahu apa yang harus aku lakukan. Aku cuma bisa menarik rok abu-abu yang ku pakai setiap hari ke sekolah dengan rapi. Jadi, kalau aku ketemu sama perempuan ini di jalan, ia bisa melihat bahwa Ibuku masih perempuan hebat yang bisa mengurus anak dan rumah tangganya.
*ditulis sebagai balasan untuk cerita @lalapurwono di http://jeunglala.wordpress.com/2011/10/22/kamu-kebiasaanmu/ :D*
-- hit me on @dinikopi
emang lagi ada berbalas cerpen ya?
BalasHapusIya ada Kak.
HapusJadi iseng aja dibales. Hahahaa :P
Manis banget! :')
BalasHapusYang manis, ceritanya, roknya, apa senyum kakak, nih? :')
Hapusbagus sekali kakak :')
BalasHapusAaah terimakasih kakak :'D
Hapus