Minggu, 08 Februari 2015

Surat Cinta untuk Surat Cinta

Gambar dari sini
Hai surat cinta yang sedang duduk di pojok jendela sambil menyeruput kopi sehabis membaca sapaan dari banyak orang. Surat ini ditujukan untukmu. Perhatikan baik-baik ya agar tak ada salah paham lagi di antara kita.

Tahu nggak sih kamu kalau surat cinta tak hanya harus berisi rayuan. Ada banyak hal yang bisa aku sampaikan kepadamu dalam surat cinta dengan ekspresi gemas, sedih,tak berdaya, atau tanpa emosi sama sekali. Sayang kan nggak berarti terus membiarkan orang yan kita pedulikan terlena oleh kata-kata manis kita. Jadi, kalo surat cinta aku isinya larangan keras atau petunjuk sesuatu. Hambok ya didengerin, bukan dicuekin. Oke?

Oh iya, aku tahu kamu memang suka puisi dan sajak. Tapi apa yang kamu sukai tak selamanya bagus. Ah, ngomong bagus pun relatif. Tapi setidaknya kamu ingin variasi kan? Masa mau tiap hari tersentuh baca sajak dan puisi? Kan ada saatnya kita mencoba hal lain. Mungkin saja lebih romantis. Ah lagi-lagi aku menggunakan kata sifat. Romantis itu relatif, sayang.

Semua orang bisa bikin sajak atau puisi. Tapi esensi yang ingin disampaikan bisa saja tak tersentuh dalam sajak atau puisi. Ada kalanya kita keras pada orang yang kita sayang, ada kalanya kita duduk bukan sebagai pasangan melainkan partner kerja, sahabat sejak kecil, atau kakak beradik.


Sekarang kamu menganggap aku sedang mengomel? Ah surat cinta, jangan begitu emosional. Tak semua harus kau masukkan ke hati. Padahal aku menulis surat ini sambil menggaruk hidung seraya tertawa-tawa menonton acara komedi di televisi.

Sudah, lanjutkan saja aktivitasmu ya. Aku mau mandi dulu.

-- hit me on @dinikopi

3 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. Nggak bosen nih baca suratnya, kalo udah suka jadi nyaman :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalo udah nyaman jadi....... tidur (?) bhuahaha

      Hapus

Itu sih kata @dinikopi, menurut kamu?