Senin, 28 Februari 2011

Being Global Citizen Corps Leader

1 comment    
categories: ,



Sejak Juli 2010, saya berstatus Leader di Global Citizen Corps (GCC) Indonesia. Kalo mau tahu lebih lengkap apa itu GCC Indonesia, bisa intip website International-nya dan Twitter. Nah, sekarang udah awal tahun 2011, banyak banget teman saya yang tertarik ingin jadi Leader di GCC Indonesia. Eits, sebelum memutuskan untuk bergabung dengan GCC Indonesia, kayaknya musti baca ulasan saya dulu disini :)

Kebanggaan Level Emas

Menjadi Leader adalah sebuah kebanggaan. Iya dong, labelnya aja anak muda pembuat perubahan. Wuih, keren gak tuh? Belum pula brand dari GCC Indonesia an Mercy Corps yang membuat sparkling-nya tambah bersinar. Pragmatis dong? Well, justru itulah yang ingin saya bahas disini. Menjadi Leader bukan hanya soal label atau pencitraan. Menjadi Leader adalah tentang tanggung jawab sosial kita terhadap lingkungan sekitar.



Di GCC Indonesia, kita diwajibkan membuat dua aksi nyata tentang apa saja. Itu minimal lho. Karena biasanya setelah Leader membuat satu aksi, kita jadi ketagihan untuk membuat lebih banyak aksi. Ketagihan? Yang bener aja? Iya dong. Gimana gak ketagihan, namanya aksi itu pasti refleksi dari mimpi kita akan lingkungan yang ingin kita lihat. Saat pertama membuat satu aksi dan berhasil, kita akan melihat bagaimana lingkungan berubah (walaupun mungkin dalam lingkup kecil), wajah orang-orang yang terinspirasi dari aksi kita, senyuman orang yang terbantu, betapa banyaknya orang yang mendukung kita, dan banyak lagi penyebab ketagihan yang gak bisa diukur dengan uang.

Walaupun GCC Indonesia bergerak atas dasar non-profit, ini  berarti kita gak dibayar sama sekali untuk membuat aksi, kita bahkan banting tulang cari dana sendiri, tapi ngeliat aksi kita berhasil adalah sesuatu yang menurut saya jauh lebih berharga daripada uang atau materi lainnya.

Di GCC Indonesia, akan terasa banget perubahan dari ajaran kuliah yang teory-based, menjadi orang yang memiliki prinsip practical-based. Kalo di kelas, kita cuma dijejelin teori, tapi di GCC Indonesia, setiap materi selalu difollow up dengan pertanyaan “kalo masalahnya seperti itu, apa yang bisa kita lakukan secara nyata untuk menyingkapinya?” Dan kata “nyata” disini ya benar-benar nyata. Gada tuh jawaban normatif ala PKN atau kita mengarang aksi yang impossible. Selalu dilihat apakah aksi itu mudah, menarik banyak orang, dan memiliki kebermanfaatan untuk dilakukan.

Re-definisi Komitmen

Namanya juga sebuah organisasi yang anggotanya punya dinamika. Adanya anggota yang muntaber (mundur tanpa berita) atau jarang keliatan lagi batang hidungnya adalah sesuatu yang wajar. Kalo kamu berminat untuk bergabung dengan GCC Indonesia angkatan selanjutnya, ada pertanyaan yang harus kamu jawab dengan jujur

Apa yang sebenarnya saya cari dengan bergabung menjadi Leader?
Sanggupkah saya berkomitmen pada segala kegiatannya?

Karena menyandang label Leader adalah tanggung jawab, bukan sekedar gengsi. Kalo bergabung dengan GCC Indonesia hanya dengan alasan memperluas network, lalu setelah bergabung dan memiliki banyak jaringan malah tidak menggunakan jaringan ini untuk membuat perubahan sosial, malah memanfaatkan jaringan untuk info beasiswa, info acara ini itu demi diri sendiri, ah itu sama aja boong. Pragmatis lah istilahnya, alias mau enak sendiri aja.

Di awal keanggotaan Leader GCC Indonesia, diberi intensive training, yang bisa dibilang intensif buanget. Tokcer deh. Di training itu dibahas semua fakta dan informasi dengan maksud nantinya kita paham tentang beragam masalah yang muncul di lingkungan kita. Setelah paham, kita punya kewajiban dong untuk membagikan ilmu yang kita punya, kita tahu kenapa lingkungan kita gak beres, dan kita sebagai anak muda tahu kalo kita punya kekuatan untuk ngerubahnya. Tapi kalo setelah intensive training ini kamu malah gak mau tahu soal lingkungan sekitar dan gak buat aksi sama sekali, wah kebangetan! Ibaratnya, kamu dikasih ilmu, kamu makan sendiri ilmu itu tanpa mau ngebagi sama orang lain yang butuh. Kamu dikasih cara untuk merubah lingkungan sekitar, kamu tahu kalo kamu bisa merubah itu, tapi kamu milih untuk diam saja. Waw, lucu aja gitu.

Sebuah Pilihan

Menjadi Leader adalah pilihan kamu. Aksi yang akan kamu lakukan juga topik yang kamu pilih sendiri sesuai passion. Namanya pilihan, pasti ada konsekuensi serta reward yang mendampinginya. Make sure you choose what you could do (not just what you want to do), eat its risks, and have fun!


1 komentar:

Itu sih kata @dinikopi, menurut kamu?