Senin, 12 Desember 2011

Tidur itu Dosa

Siapa sih yang nggak suka tidur? Saya suka, kamu, kamu, kamu jangan munafik deh, pasti suka. Butuh lebih tepatnya sih.

Tapi belakangan ini saya merasa sangat berdosa sekali sudah tidur. Eh, tertidur.
Saat-saat saya punya banyak tugas, orang-orang menuntut agar tugasnya menjadi prioritas saya, dan sesegera mungkin diselesaikan. Maksud hati ingin segera mengerjakan, tapi hati yang lain berbisik "Udah ntar aja, mendingan sekarang tidur dua jam. Nyalakan alarm Dini, hapenya di-loud. Maka nanti pagi, kamu akan terbangun dengan segar merona dan siap mengerjakan tugas-tugas itu dengan lebih maksimal".
Nah terhasutlah saya dan dengan sukses tertidur.

Dan olalaaaa, begitu saya terbangun, matahari sudah terbit, lampu kamar belum dimatikan, baterai hape sudah OFF karena kebanyakan meng-alarm-kan majikannya yang tak kunjung bangun. Olalala!
Ini namanya tragedi! Tugas belum kelar, hape mati, dan saya tahu, ketika saya menyalakannya, akan ada sederetan pesan yang mengingatkan saya pada deadline.

Dan dengan tergopoh-gopoh, saya akan menyeret badan untuk bangun, lalu menyalakan dispenser untuk membuat kopi, menyambar handuk, lalu mandi. bisa ditebak kelanjutannya, saya akan menjalani hari dengan merutuki nasib saya yang ketiduran ini. Begitu seterusnya. What a cycle!

Nah ini yang saya namakan "Tidur itu adalah sebuah dosa".

Any suggestion? :)

0 respon:

Posting Komentar

Itu sih kata @dinikopi, menurut kamu?