Saya nyaris mati karenanya hari ini.
Mengetahui bahwa kita diburu waktu, menit demi menit pun berlalu tanpa menghiraukan bulir-bulir keringat yang jatuh di pelipis, rasa gregetan karena kebanyakan jeda singkat berisi pertanyaan "Tadi gw mau ngapain ya?", dan semakin merasa kesal mengetahui bahwa disaat waktu yang mepet pun, kita bahkan mempertanyakan mau ngapain. Haduh.
Sendi-sendi jari yang tak kompak bekerjasama, disaat mau mencet enter malah kepencet "\", atau salah mencet kursor. Makin bikin gregetan. Tiap detik berisi makian dan pacuan semangat pada diri kita sendiri. Otak menuntut beristirahat sejenak, tapi seperti mesin motor, ia terus dipacu tak boleh berhenti.
Otak berdengung samar tetapi kita enyahkan agar si deadline terkumpul secepat-cepatnya. Dan hoop! Kelar sudah. Saya memencet tombol send sambil berssandar pada kursi kantork. Menikmati denyutan di kepala yang semakin keras, dan saya bisa merasakan darah yang mengalir deras ke kepalaku, muka saya otomatis memerah. Dan oh, jangan lupakan persendian tangan yang kaku.
Deadline itu mungkin perkara sederhana, tapi nyelesaiinnya nggak gampang. Ya kayak gini, saya lagi mijet-mijet pelipis biar dengungannya ilang. Selamat bekerja kembali, Dini!
Gambar dari : http://weheartit.com/entry/30802432 |
-- hit me on @dinikopi
0 respon:
Posting Komentar
Itu sih kata @dinikopi, menurut kamu?