Kamis, 27 September 2012

#WritingClass - Karena Belajar Menulis itu Menyenangkan

No comments    
categories: 
Belajar menulis itu selalu menantang dan bikin  kita semangat :D

Tugas Gradien Writing Audition yang ketiga ini  membuat saya shock, satu kalimat sederhana "Aku Ingin Jatuh Cinta" dan "Andai Waktu Bisa Kuputar Kembali" diminta agar diuraikan menjadi maksimal seribu kata. Jatohya jadi dua halaman setengah sih. Dan ini yang bikin saya meras otak. Pertama saya harus memikirkan bagaimana ngembangin dua kalimat sederhana ini jadi sebuah cerita menarik.

Gambar dari : http://pinterest.com/pin/66076319502826539/
Pemilihan cerita  "Andai Waktu Bisa Kuputar Kembali" langsung jadi favorit saya. Cerita masa lalu yang disesali karena mantan pacar, atau apapun itu terasa kuno. Saya nggak mau nyentuh topik-topik yang kemungkinan besar ditulis oleh orang banyak. Sampai pada waktu saya sehabis pulang kantor dan mendengarkan "Call Me Maybe" yang dicover oleh Glee, saya jadi punya ide untuk menulis cerita orang yang menyesal nggak kenalan sama cewek cantik di sebelahnya.

Ini jadi unik, pertama karena "masa lalu" interpretasi saya bukan yang dalam kurun waktu lama, tapi bisa juga beberapa detik sebelum sekarang. Dan waktu tersebut juga bisa disesali karena there is no second chances! Dan yang kedua, saya mencoba menulis dari sudut pandang orang ketiga. Ini hal yang baru buat saya. Rada menantang sih, karena kalo nulis pake sudut pandang orang pertama melulu, bisa jadi monoton. Yang ketiga, ini pertama kalinya saya menulis yang toko utamanya laki-laki! Astaga, tantangan banget.

Untuk pemilihan cerita "Aku Ingin Jatuh Cinta" agak tricky sih. Saya berusaha keras untuk tak terdengar klise di beberapa detail cerita. Masalahnya tema "cinta" ini emang bahaya banget buat saya. Perlu ada beberapa bagian yang harus dibuat unik agar hal yang pasaran ini tetap menarik untuk dibaca. Kemarin, cerita "Aku Ingin Jatuh Cinta" jadi yang terakhir saya selesaikan. Agak kurang puas dengan hasilnya sih, mungkin lain kali bisa saya remake :D

Saya sempat harap-harap cemas menatikan apakah saya lolos atau tidak untuk tugas ini. Tapi ternyata lolos! Alhamdulillah, panitia bilang belum ada diskualifikasi peserta. Hanya peserta yang tak mengerjakan tugas lah yang  didiskualifikasi. Berarti belum ada penilaian. Kesempatan belajar masih terbuka. Yeeeey!
Gambar dari : http://pinterest.com/pin/251568329155265626/

Here it comes GWA04,
Email yang datang kali ini serupa tebakan saya, tantangannya makin meningkat. Ini dia tugas GWA04 yang saya terima

Kisah pertama
Seorang pria paruh baya sedang berjalan lamat-lamat. Ia baru saja menguburkan anak laki-lakinya. Buatlah cerita pendekmengenai dirinya tanpa menggunakan kata (kubur, kremasi, sakit, meninggal, kecelakaan, kehilangan, mati, tewas, nama-nama penyakit, kuburan, dan hal-hal yang mampu menunjukkan bahwa ia baru saja menguburkan anak laki-lakinya). Namun, pembaca harus menyadari bahwa pria tersebut baru saja kehilangan anak laki-lakinya.
  
Kisah kedua
Seorang gadis sedang duduk di cafĂ©. Ia menanti kedatangan kekasihnya yang sudah tidak ia jumpai selama bertahun-tahun. Ceritakanlah mengenai perilaku dirinya tanpa menyebutkan kata (menunggu, tunggu, kekasih, lama, bersua, menanti, sabar, takut, kecewa, pacar, cinta, dan semua yang bisa menggambarkan kekasih yang lama ia tidak jumpai). Namun, pembaca harus mampu menyadari bahwa ia sedang kasmaran dan sedang menanti seseorang yang ia rindukan.
 Hayo, benar makin menguras otak kan ;)

Saya ingat betul pernah baca fiksi serupa, tapi entah pengarangnya siapa. Biasanya yang menulis seunik ini adalah Farida Susanty, Dewi Lestari, ataupun Fira Basuki. Saya ingat betul sensasi yang dihasilkan selepas membaca fiksi model begini. Saya memang menyadari si penulis bertutur tentang suatu topik, tapi tak ada kata-kata jelas yang tertulis di dalamnya.

Untuk ini, saya harus kembali membuka beberapa cerpen seperti Karena Kita Tak Kenal nya Farida Susanty, Filosofi Kopi nya Dewi Lestari, sampai musti ngubek-ngubek Tumblr nya Farida Susanty untuk mempelajari pola penulisannya.

Memang benar ya, menulis fiksi itu tak semudah membacanya. Ada beberapa urutan logika yang harus dipatuhi, riset yang mendalam, sampai mencari nama tokoh yang sesuai dengan karakter yang kita bangun. Ah rasanya menantang sekali :')

Semangat untuk tugas Gradien Writing Audition minggu ke-empat! :D

Gambar dari : http://pinterest.com/pin/220606081716508619/

-- hit me on @dinikopi

0 respon:

Posting Komentar

Itu sih kata @dinikopi, menurut kamu?