Selasa, 18 Februari 2014

Honesty Is Not A Sin : Soal @banbanpret dan Hitman System

1 comment    
categories: 
What's going on with the society?

Kita diajarkan dari kecil untuk berlaku dan berucap jujur. Dulu, bisa berbicara dengan lancar adalah sebuah kebanggan untuk anak kecil (atau setidaknya orang tua si anak). Terus kenapa pas udah besar, ngomong jujur dengan berani jadi suatu penyakit yang kayaknya orang jauhi?

Gambar dari sini
Udah lama saya dan pacar ngebahas soal Hitman System. We did a lot talks about it. Bahas sisi positifnya, negatifnya, pengalaman teman-teman saya, opini dia, persona yang ditampilkan di social media, dan masih banyak lagi. Ada jeda waktu yang cukup lama sampai akhirnya pacar saya mulai berani menjabarkan opininya soal Hitman System di sini.

Saat menulis pun, saya membaca ulang opininya dan menyampaikan saran-saran yang bisa membuat tulisannya jadi lebih subjektif. Kenapa nggak objektif? Ya karena tulisan dia bukanlah tulisan riset kuantitatif yang bisa dijadikan acuan berbangsa dan bernegara. Itu tulisan untuk mengekspresikan kekecewaannya terhadap Hitman System dan beberapa mentornya. Jadi memang opini pribadi, subjektif, dan jujur.

Orang lain boleh punya pendapat yang berbeda dengan apa yang sudah pacar saya tulis. It's their right and it's also our right to have our opinions about it. There's nothing they can do to change ours, vice versa. Can we deal with it?

Tapi yang jadi cheapy, adalah ketika publik meresponnya dengan tidak sopan. Well, ada beberapa respon yang masuk sih. Beberapa setuju, beberapa malah baru tahu apa itu Hitman System berkat tulisan itu, beberapa menolak dengan sopan, dan sisanya mengumpat pacar saya dengan kalimat menghakimi yang aneh-aneh.

Selalu ada pro dan kontra untuk tiap topik kan. Begitu juga pastinya saya maklum kalau ada yang kontra dengan pendapat pacar saya. Tapi, apa yang saya pegang teguh adalah, if you have opinion, say it politely. Because if you behave badly, your point of view will be pointless. Saya akan mengangkat topi pada mereka yang bisa menjabarkan secara runut alasan kontra mereka. Pendapat mereka akan saya masukkan ke second opinion. Jadinya, bermanfaat kan. Beda dengan orang yang kontra tapi cuma bisanya nuding salah melulu tanpa menjelaskan pola berpikir mereka dengan logis.

Kalo dalam bahasa pacar saya, orang-orang kayak gini masuk ke dalam kategori mencela tanpa apresiasi.

Dengan tulisan ini, saya bukannya membela pacar saya, hanya karena dia pacar saya. I mean, if he were somebody else, I would say the same to him. @banbanpret hanya mau jujur ngeluarin unek-uneknya lho. Dengan cara yang baik, nggak asal tebas sana sini tanpa pondasi. Dan apakah itu salah?

Imbasnya, ada banyak akun di Twitter yang no mention atau secara terang-terangan ngehina @banbanpret secara sepihak. Mereka mencari celah dari @banbanpret untuk dijatuhkan, nggak peduli apa itu berhubungan dengan postingan blognya atau nggak. Namanya orang mencela secara buta, mereka mengkritik tanpa pondasi. Which is so rude, in my opinion.

Yang lucu sih banyak akun anonim yang kelihatannya doyan banget nyindir di Twitter. Udah nyindir tanpa pake pondasi, akun anonim pula! I mean, kenapa nggak pake akun asli aja sih. Nggak berani mempertanggungjawabkan tweetnya sendiri ya? :P

Positifnya sih gini, ada banyak akun yang sekarang jadi perhatian sama akun pacar saya. Mereka rela ngescroll tweetnya, stalking sampe ke akar-akar, demi mencari celah untuk menjatuhkannya. Postponed fans, maybe? #eh :P

Mungkin yang lebih lucu lagi jika ada yang jadi nggak suka ke @banbanpret secara kesuluruhan hanya
karena satu opininya soal Hitman System. Why on earth they define their whole judge of other person because of one thing? Lucu banget kalo ada yang gitu mah :))

Dengan tulisan ini, saya cuma mau menggarisbawahi bahwa berani jujur bukanlah kesalahan. Saat orang-orang lain diam dan nggak berani mengutarakan pendapatnya demi cari aman, ya sebaiknya hormati dan hargailah orang yang udah berani buka mulut ke publik. Setidaknya, kalian satu langkah di belakang orang yang sudah berani jujur. Don't judge him/her until you step on her/his shoes.

-- hit me on @dinikopi

1 komentar:

  1. @dinikopi, saya dukung sepenuhnya @banbanpret dan kamu. Tidak perlu pusingkan celotehan anak-anak kecil itu yang terlalu cepat menilai dan tidak mengerti apa yang sebenarnya mereka komentari. Like I always said, spread the love! :)

    BalasHapus

Itu sih kata @dinikopi, menurut kamu?